TIGA PULUH EMPAT

1.8K 288 249
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨



Happy Reading❤


Lisa melihat kekasihnya tengah bermain basket melawan Abangnya.

"Ayoooooo Malkkkkk" seru Lisa menyoraki kekasihnya, setelah istirahat semua kelas kebetulan jam kosong karena semua guru mengadakan rapat.

"Lisa abang lo buat gue aja ya?" ujar Amanda.

"Engga boleh, enak aja" ujar Lisa.

"Lo nyemangatin Mark udah gue nyemangatin abang lo aja, kek yang lain" ujar Amanda banyak siswi yang menyemangati Lais. Lais sangat tampan apalagi jika sedang keringetan semua berlomba-lomba ingin mengusap keringat Lais.

"Nyemangatin boleh, ngambil jangan" ujar Lisa.

Mark merebut basket itu dari Rival, dengan cepat ia melempar ke ring namun belum sempat ia melempar, pandangannya jatuh pada Lisa yang ingin di dekati siswa lain tentu saja Mark langsung menghampiri Lisa dengan tangan masih memegang bola basket.

"Jangan deketin cewek gue" sarkas Mark menatap tajam siswa itu.

"Gue cuma mau ken-

"Pergi" ujar Lais yang langsung membuat siswa itu pergi.

"Lanjut" ujar Lais menarik kerah seragam Mark.

"Liat 12-10" ujar Arion mengejek Mark.

"12 doang bangga" cibir Mark.

"Bangga lah, inget kalah nyuci motor" ujar Jefry.

"MARK SEMANGATTTT"

"Pait-pait" ujar Mark saat suara yang membuatnya jengah berseru.

"Inget, kalo gue bisa menang lo pada teraktir gue" ujar Mark.

"Anak sultan kok minta tera-

"Anak sultan juga penikmat gratisan" potong Mark saat Arby bicara.

.
.
.
.
.

Mark kini memegang basket, Lais menyeringai saat Mark sangat ingin mendapatkan teraktiran, ia harap Mark kalah agar wajah songongnya menjadi muram karena harus menyuci motor Arion dkk di parkiran.

Lais terkejut saat basket itu melayang jauh karena Mark tersandung, yang membuat Lais terkejut karena bola itu mengarah kepada seseorang dengan cepat Lais berlari dan menghalang basket yang ingin memgenai wajah seseorang.

"Gak kena" ujar Lais membuat orang itu membuka matanya langsung tertegun melihat Lais dari dekat sangat tampan.

"M-makasih" ujarnya tersenyum.

"Lo ngapain disini?" tanya Lais.

"Adel telpon tante Luna katanya dia sakit perut, aku kesini karena tante Luna ngajak aku buat jemput Adel, tapi aku gak ikut mereka pulang karena aku diminta pulang sama Rival " Dia adalah Anggun yang sekarang sudah tinggal bersama Adel dan keluarganya.

"Mau kemana?" tanya Anggun saat Lais menarik tangannya lembut.

"Disini aja sama adik gue, biar gak kena bola" ujar Lais di angguki Anggun.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang