ENAM PULUH DUA

1.4K 249 67
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Mark memilih berangkat duluan dan tidak berkunjung ke rumah Lisa bahkan ia tak ingin ikut sarapan karena pasti Lisa akan kesini.

"Kamu sarapan dulu Mark, buru-buru banget Lisa juga belum dateng" ujar Wulan.

"Buku Ruben ada di Mark dia gak belajar, maka nya Mark berangkat lebih pagi" ujar Mark.

"Lah, Lisa sama siapa nanti?" ujar Joko.

"Ya emang Lisa cuma punya Mark, meski bang Lais libur pasti bisa lah nganter, lagian Mark gak harus antar jemput Lisa terus" ujar Mark melegang begitu saja meninggalkan kedua orangtua nya yang terdiam dengan heran atas ucapan Mark barusan.

"Ma, kok Mark jadi gitu? Tumben banget" ujar Joko.

"Iya biasanya yang menyangkut Lisa dia gak akan balas gitu" ujar Wulan.

"Mungkin Mark lagi banyak pikiran buat ujian hari ini kali" ujar Joko di angguki Wulan.

Mark memakai helmnya ia dapat melihat Lisa yang membuka gerbang dengan cepat Mark menancap gasnya.

"MALKKKKK" Mark melirik spion ia dapat melihat jelas Lisa berlari mengejarnya namun Mark mencoba tak peduli saat pengawalnya menyegat Lisa.

"Ini buat kebaikan kita juga" gumam Mark ia melaju dengan kecepatan tinggi. Cukup berat namun ia tak punya pilihan selain menjahui Lisa dan mencoba membuat Lisa membenci dirinya, agar di saat ia tak ada Lisa tidak akan menangisinya dan memilih membiarkan Mark terkubur begitu saja.
.
.
.
.
.

Mark turun dari motornya, ternyata sudah ada teman-temannya.

"Lah tumben lo sendiri aja" ujar Hamid.

"Iya biasanya sama cewek lo" sahut Kemal.

"Lagi ujian dia gak masuk?" tanya Ruben.

"Mas-

"MALKKKK" Mark menghela nafasnya saat melihat Lisa turun dari mobil Lais, benarka meski libur jika untuk Lisa, Lais akan melakukan apapun meski datang kesekolah hanya untuk mengantar Lisa.

"Malk kok ninggalin Lisa?" tanya Lisa memeluk lengan Mark.

"Gue buru-buru" jawab Mark tanpa menatap Lisa.

"Gapapa deh, Lisa bawa bekel loh kata mama Malk belum salapan ya? Lisa baw-

"Gue kebelet, lo ke kelas sendiri ya? Gue mau ke toilet dulu" ujar Mark melepas tangan Lisa di lengannya begitu saja.

"Ish, Malk kakak-kakak titip ini untuk Malk ya? Jangan di makan, awas aja kalo di makan Lisa gigit kalian" ujar Lisa membuat ketiganya tertawa.

"Iya Lisa, siappp"  jawab Mereka, Lisa masuk dan berjalan di koridor. Ia bersenandung kecil dengan tangan memainkan kepangan rambutnya.

"Malk kenapa ya? Omg" Lisa membekap mulutnya.

"Lisa lupa bilang Salanghae Malk" ujar Lisa ia berlari kecil ke kelas Mark menunggu disana saja.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang