ENAM PULUH EMPAT

1.4K 236 65
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Mark tengah termenung di depan kelasnya hari ini hari terakhir ia melaksanakan ujian kenaikan kelas, selama itu juga ia tak merespon ucapan Lisa bahkan gadis itu selalu menghampirinya namun Mark selalu mengusirnya, Lisa juga kini hanya di antar jemput Lais yang tentunya belum tau penyebab keduanya menjauh lebih tepatnya Mark yang menjauhinya. Mark dapat melihat Lisa berjalan dengan membawa buku dari perpus ia tak sendiri ada Bara dan Lukman yang membantu jika dulu Mark melarang Lisa berdekatan dengan pemuda lain maka kali ini ia tak lagi melarang.

"Bala, Lukman kalian ke kelas dulu Lisa mau ke Malk" ujar Lisa menyerahkan buku ke Bara.

"Oke kita duluan" balas Bara dan Lukman.

Lisa tersenyum ia sangat antusias dan berlari menghampiri Mark.

"MALKKKK YUHUUUU" seru Lisa.

"Hehe Salanghae Malk" tepat di hadapan Mark.

"Hm" Lisa tetap tersenyum ia duduk di sebelah Mark.

"Malk udah belapa hali engga main sama Lisa? Malk lagi fokus belajal ya?" tanya Lisa namun Mark tak menjawab ia masih menatap lurus ke arah lapangan.

Mark teringat ucapan Artan saat ia melakukan cuci darah kemarin.

"Jangan menyerah pada kenyataan, kamu tau? Hidup dan mati ada di tangan Tuhan jangan pernah merasa karena kamu tau kenyataan tentang penyakit kamu, kamu jadi putus asa. Mark semua orang sayang kamu, mereka berhak tau mereka keluarga kamu Mark. Dengan kamu seperti ini yang ada membuat mereka akan lebih sakit jika telat mengetahui penyakit kamu. Mark kamu tau? Penyesalan terberat dalam hidup? Membuat orang yang kita cintai menangis, Mereka menangis karena berfikir mereka jahat karena telah membiarkan kamu berjuang menahan sakit sendiri. Kasih tau mereka"

"Nado Saranghae" Lisa mendongak dengan senyum lebar, Mark membals senyumnya membuat Lisa langsung berkaca-kaca.

"Hiks, Malk hiks" Lisa menangis membuat Mark langsung memeluknya, Lisa membalas pelukan Mark erat karena ia sangat merindukan pelukan ini.

Maaf Lisa, seenggaknya gue bisa ngerasain pelukan ini meski mungkin ini pelukan terkahir.

"Jangan cuekin Lisa" ujar Lisa.

"Maaf, Gue janji engga akan cuekin lo" ujar Mark mengusap punggung Lisa.

"Lisa sayang Malk" ujar Lisa membuat Mark mengeratkan pelukannya.

"Gue lebih sayang lo" sahut Mark.

"Malk, ciuman nya mana?" tanya Lisa membuat Mark terkekeh.

Cup
Cup
Cup
Cup
Cup

Mark mengecup setiap inci di wajah Lisa.

"Jangan jauhin Lisa ya? Lisa engga kuat itu belat" sontak Mark tertawa mendengar ucapan Lisa.

"Biar aku saja" balas Mark membuat Lisa tertawa juga. Seseorang di balik jendela kelas menatap keduanya marah.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang