SEPULUH

1.9K 268 36
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading♥

Lisa tengah duduk di bawah pohon yang ada di pinggir lapangan, dia hanya sendiri menunggu Mark yang berada di ruang guru dengan ketiga temannya, Lais? Dia belum keluar dari kelasnya sedangkan murid kelas lain sudah pada pulang.

"Enak kali ya beli pohon telus pasang di lumah? Atau pohon ini Lisa bawa aja?" gumam Lisa.

"Hoam, Lisa ngantuk ih" ujar Lisa menguap.

"Heh, cabe rawit" ujar seseorang menendang punggung Lisa.

"Engga sopan banget sih, sepatu colona lebih mulah dari selagam balu Lisa" ujar Lisa mengusap punggungnya.

"Murah? Mau liat sepatu murah bisa bikin lo sakit?" tanya Sila bersedekap dada.

"Aws" Lisa meringis saat kakinya di injak Sila.

"Murah? Mana ada murah gili-

"AKHH" jerit Sila saat kakinya di injak Lisa.

"Teliakan (teriakan) nya kecengan Colona, belalti sepatu Lisa belkwalitas" ujar Lisa berbangga diri.

"Ck, Cabe rawit lo" sungut Sila.

"Cabe lawit?" ulang Lisa.

"Iya lo itu kecil-kecil cabe rawit, udah tau udah punya pacar, masih aja genit sama cowok lain ih gatel" ujar Sila.

"Heh, ili? Bilang babu" ujar Lisa ia berkacak pinggang.

"Babu? Gue bukan babu yang iri sama cewek gatel" ujar Sila.

"Kalo Lisa gatel ya pasti Lisa galuk lah, bukan deketin cowok lain, lagian Lisa engga deketin cowok lain malah cowok lain yang deketin Lisa" ujar Lisa.

"Bara, berhenti deketin bara" ujar Sila.

"Colona bilang aja sama Bala nya langsung, kan dia yang deketin Lisa" ujar Lisa menatap kesal Sila.

"Tetep aja lo pasti deketin dia, lo harus tau Bara itu calon pacar gue" ujar Sila.

"Bala nyebelin, Colona ngeselin sama-sama cocok, eh jangan Lisa kasian sama Bala pasti dia kena vilus nanti" ujar Lisa menutup mulutnya sendiri.

"Lama-lama gue cakar juga muka sok cantik lo" geram Sila membuat Lisa tertawa lucu.

"Lisa engga sok cantik kalena Lisa emang cantik" ujar Lisa. Sila geram sekali tangannya bergerak untuk menampar Lisa namun seseorang datang mencekal tangannya.

"Singkirin tangan lo" ujarnya sedangkan Sila menatap marah pemuda yang berani menggagalkan tamparannya untuk Lisa.

"Ck, ganggu lo" ujar Sila lalu pergi.

"Kakak makasih" ujar Lisa.

"Sama-sama" balas Rival dengan senyum tipis.

"Lo belum pulang?" tanya Rival.

"Lisa masih disini, ya altinya belum pulang kak Lival gimana sih" ujar Lisa.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang