DUA PULUH TIGA

1.8K 304 342
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨



Happy Reading❤

Bel berbunyi namun bukan bel masuk, melainkan bel pertanda untuk berkumpul di lapangan.

"Minggir" ujar Jefry saat melihat Lais ada di depannya, Lais tak banyak kata pun memilih minggir namun Jefry dengan kasar malah menubrukan bahunya jadilah Lais tersungkur karena Jefry menggunakan tenaga, sedangkan Lais? Ia sudah merasakan sakit di punggung mana bisa ia melawan karena rasa sakitnya menjalar keseluruh tubuh membuatnya lemas.

"Santai dong" ujar Rival ia membantu Lais berdiri menatap sengit Jefry.

"Kita lihat, kejutan akan menanti kalian" ujar Rival lalu membawa Lais ke lapangan.

"Jefry" ujar Rea pelan.

"Jangan takut, orang gila itu gak akan nyakitin kamu lagi" ujar Jefry.

"Ck, buruan" ujar Arby dan Davin.



Semua murid sudah berkumpul di lapangan namun mereka bingung, kenapa ada layar besar yang terpasang di tengah lapangan.

"Semua akan lekas membaik" ujar Adel tersenyum pada Lais, Lais hanya menatap Adel yang masoh duduk di kursi roda ia tak membalas ucapan Adel.

"Setelah ini jangan lupain gue" ujar Rival merangkul pundak Lais membuat Lais spontan langsung menepis.

"Ck, bego" ujar Lais.

"Kenapa sih rangkul doang" ujar Rival ia berniat ingin merangkul Lais lagi namun ucapan Lais membuatnya tidak jadi merangkul.

"Sekali lagi gue beneran lupain kejahatan lo" ujar Lais garang.

"Kebaikan ogeb" ujar Rival.

"Lo mau kebaikan yang dilupain?" tanya Adel pada Rival.

"Lah iya juga ya" ujar Rival menggaruk kepalanya.

"ABANGGGG" seru Lisa yang masuk ke barisan Lais dengan Mark di belakangnya.

"Jangan teriak bocil" ujar Lais memeluk Lisa.

"Abang hua gendong, Lisa engga bisa liat" ujar Lisa merentangkan tangannya, dengan senang hati Lais menggendong Lisa ala koala.

"Jangan pegang punggung" ujar Lais di angguki Lisa.
.
.
.
.
.

Semua murid bingung kenapa para guru dan staf sekolah berkumpul juga.

"Baiklah, saya tidak akan membuang banyak waktu, di sini saya akan mempertunjukkan gambaran murid yang tidak patut untuk di contoh, saya mendapatkan gambaran ini dari cctv dan kalian perlu tau jika sosok yang kalian kira baik belum tentu benar-benar baik. Saya Jonathan Sanjaya mempersilahkan kalian melihat rekaman ini" Jonathan memutar vidio yang ia ambil di ruang cctv kemarin lusa.

Semua murid terkejut saat melihat Rea gadis yang di kenal baik dan pemalu bisa se erotis itu, Di situ hanya menampilkan Rea yang berusaha memaksa Lais untuk melakukan bahkan terlihat jelas Lais menolak ajakan Rea, mereka terdiam karena Lais seperti itu efek dari obat yang Rea masukkan kedalam botol minum yang airnya Lais minum.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang