DUA PULUH SATU

1.8K 295 259
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Pagi ini Mark menemani Lisa bermain sepeda di sekeliling taman komplek, Mark mengajari Lisa menggunakan sepada roda dua. Awalnya Lisa takut tapi Mark meyakinkan agar Lisa tidak takut.

"Tenang gue jagain kok" ujar Mark mencoba melepas setir sepeda Lisa.

"Oke" ujar Lisa ia mengayunkan sepedanya pelan.

"Ya Lisa bagus" ujar Mark ia senang karena melihat Lisa bisa mengayunkan sepedanya.

"YEAY LISA BISA" seru Lisa.

"BALIK LAGI LISA" seru Mark.

"Iy- ya ampun lem (rem) nya yang mana?" ujar Lisa ia melirik ke depan tak mengerti cara memberhentikan sepeda.

"LISA" Mark berlari saat Lisa belum juga berhenti sampai ke pertigaan.

"Kyaaaa"

Cittttttt

Lisa melempar sepedanya saat ada motor yang melaju ke arahnya.

"BOCIL" seru orang yang mendadak menghentikan motornya.

"ABANG" Lisa menghampiri motor itu dengan tersenyum lebar.

"Kamu gapapa?" tanya Lais meneliti tubuh Lisa takut jika Lisa terluka.

"Gapapa kok" ujar Lisa ia memeluk Lais erat.

"Abang udah selesai libulan?" tanya Lisa membuat Lais terdiam.

"U-udah iya udah" ujar Lais ia tak tahu harus menjawab apa.

"Lisa aduh jantung gue mau copot" ujar Mark ngos-ngosan.

"Lain kali jangan ceroboh jaga adek gue" ingat Lais di angguki Mark.

"Bang kok bisa ke sini?" tanya Mark.

"Gue habis antar barang" ujar Lais, ia memeng habis mengantarkan barang yang di suruh atasannya kepemilik toko yang sedang di bangun, ternyata rumahnya di daerah sini.

"Abang, ayo kita main di taman" ujar Lisa menyuruh Lais turun dari motornya.

"Abang engga bisa lama-lama" ujar Lais, ia harus kembali kerja.

"Ayooo" rengek Lisa membuat Lais tersenyum ia menggendong adiknya menuju taman, meninggalkan motornya.

"Bawa sepedanya" ujar Lisa pada Mark.
.
.
.
.
.

Lisa, Lais dan Mark sudah ada di taman mereka tengah memakan jajanan yang tadi lewat, sebenarnya Lais hanya memiliki uang sebanyak 15rbu dan Lisa menginginkan itu tentu saja ia akan belikan selagi ia mampu memujudkan keinginan Lisa. Dan kini uangnya hanya tersisa 3rb cukup miris tapi Lais harus tetap bersyukur untung saja tadi malam Rival memakai motornya jadilah bensinnya sudah diisi.

"Maaf ya, karena abang kamu masuk rumah sakit" ujar Lais mengusap rambut Lisa.

"Lisa udah sembuh kok" ujar Lisa.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang