LIMA PULUH SEMBILAN

1.5K 254 69
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Tak terasa hubungan Mark dan Lisa kini makin serasi dimana ada Mark disitu ada Lisa dan sebaliknya, sebenarnya dari dulu juga sudah seperti itu yang membedakan maksudnya adalah hubungan mereka sudah tidak ada lagi yang mengganggu. Mereka akan melaksanakan ujian kenaikan kelas dan waktunya hanya tiga hari lagi, selama itu juga Mark merasa tubuhnya semakin hari semakin lemah ia sudah tidak bisa tidur nyenyak lagi, tidak bisa memakan banyak makanan yang ia mau, karena ia selalu merasa mual dan pusing secara bersamaan.

"Lisa, gue pulang ya? Jangan begadang, tidur yang nyenyak mimpi indah, cantik" ujar Mark mengecup pipi Lisa.

"Ini masih jam 9 padahal Malk" ujar Lisa.

"Iya sama aja udah malem, Lo harus tidur pokoknya" ujar Mark mau tak mau Lisa mengangguk.

Mark keluar dari kamar Lisa berpapasan dengan Lais yang ingin keluar.

"Mau kemana bang?" tanya Mark.

"Nemenin Rona nyari makanan" ujar Lais.

"Bucin nih?" tanya Mark.

"Gue bukan budak cinta, gue cuma cinta" ujar Lais.

"Intinya sama" ujar Mark.

"Beda lah" ujar Lais.

"Lo kok sekarang kek mayat hidup, gak ada gairah hidup lo" ujar Lais terkekeh.

"Bangsat" umpat Mark menendang ban mobil Lais.

"Serius anjing, lo makin kurus terus sekarang lo jadi jarang main malem, wahh tanda-tanda bangkrut ya lo?" ujar Lais.

"Fix calon gembel" ujar Lais langsung melesat meninggalkan Mark yang mengumpat.

"Untung abang ipar kalo bukan gue tendang lo" ujar Mark, ia menghela nafanya harus kah malam ini ia pergi ke dokter untuk memastikan?.

"Bismillah" gumam Mark ia mengganti pakaiannya di rumah lalu mengambil kunci motornya untuk pergi ke rumah sakit.

Mark memarkirkan motornya, ia menatap lama rumah sakit di hadapannya.

"Hilangin pikiran buruk lo Mark" gumam Mark, ia turun dari motornya.
Menemui resepsionis, dan di suruh masuk ke ruang tunggu. Mark duduk di kursi ruang tunggu menunggu orang lain yang ingin di periksa.

Ting!

Lisalicik:

Mark, Lisa belum ngantuk nih

Me:

Gue kira lo udah tidur

Lisalicik:

Belum, Mark balik lagi dong temenin Lisa.

"Selanjutnya Mark Mahesa" belum sempat ia membalas pesan Lisa namanya sudah di sebut.

"Loh, Om Artan" ujar Mark ternyata yang akan memeriksanya adalah Artan teman Papanya mungkin karena Mark tak terlalu pusing siapa yang akan memeriksanya sampai ia tak menyadari jika di kartu tunggunya tertuli nama teman papanya.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang