LIMA PULUH EMPAT

1.9K 274 63
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Lisa tersenyum senang, karena malam ini adalah malam paling menyenangkan. Melihat itu Lais membuka atap mobilnya sontak Lisa berbinar ia berdiri.

"Lisa, hampir aja gue jengkang" ujar Mark karena Lisa tiba2 saja berdiri.

"HUWAAAA" Lisa berseru di jalanan malam, Mark mengobrak-ngabrik mencari sesuatu di dalam mobil Lais, ketemu ia menemukan hoodie milik Lais dan dengan cepat ia memakaikannya untuk Lisa.

"Biar engga dingin" ujar Mark memeluk Lisa dari samping, ikut menikmati malam terang.

"SALANGHAE MALK" seru Lisa membuat Mark tertawa.

"NADO SARANGHAE LISAAA" balas Mark, keduanya saling memandang Lisa memeluk Mark mencari kenyamanan di dekapan Mark.

"Ikutan ah, SARANG TAWON LAISSSSS" seru Rona tiba-tiba berdiri. Lais terkejut, ia menggigit bibir bawahnya mendengar seruan Rona.

"Balas dong" kesal Rona menunduk menatap Lais yang menyetir.

"Hm" Rona melotot Lais berdehem?.

"I KILL YOU LAIS!" seru Rona kembali duduk.

"Too" Rona mendelik saat mendengar jawaban Lais barusan.

"Manusia kuat malam ini sangat menyedihkan" gumam Mark.

"Malk, peluk Lisa telus jangan dilepas" ujar Lisa.

"Sini, tutup bang" ujar Mark, Lais langsung menutup atap mobilnya.

"Lo ngantuk?" tanya Mark di balas gelengan.

"Malk, Lisa jangan di tinggalin ya?" ujar Lisa menyodorkan jari kelingkingnya.

"Iya, engga akan lah siapa sih yang mau ninggalin lo" ujar Mark menepuk pelan kepala Lisa.

"Lo itu Dunia gue, kalo gue ninggalin lo artinya gue mati dong" ujarnya ia memeluk Lisa erat sangat erat.

"Jangan ngomong gitu lagi oke?" ujar Mark di angguki Lisa.

"Pintar" puji Mark mengecup pipi Lisa.

"Lo ngam-

"Gak usah sentuh, jijik" ujar Rona menghempas kasar tangan Lais yang menyentuh pundaknya.

"Ck, terserah" ujar Lais membuat Rona ingin menangis sekencang-kencangnya.

"Hiks, hiks" Lais terkejut mendengar Rona menangis, begitu juga Mark dan Lisa.

"Mau pulang" ujar Rona terisak.

"Disini jahat hiks, Papa mau pulang" ujar Rona mengeluarkan ponselnya ingin menelpon Zaki, Lais menepikan mobilnya mengambil ponsel Rona lalu melepas sabuk pengamannya langsung memeluk Rona erat.

"Hiks disini sakit" ujar Rona menunjuk dadanya, Lais tertegun apa ia begitu jahat kah?.

"Maaf, maa

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang