SARANGHAE MARK [END] [#S3]

DUA PULUH LIMA

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Malam ini adalah yang menyenangkan untuk Lisa, karena papi nya mau menuruti keinginannya, mereka melalukan perkemahan di halaman belakang entahlah Lisa dapat dari mana ide ini.

"Ayo papi, bentar lagi jadi tendanya" ujar Lisa memperhatikan ketiga lelaki yang tengah memasang tenda besar, hanya satu dan mereka berlima akun tidur di tenda itu.

"Lisa gue haus nih" ujar Mark.

"Bental Lisa ambil minum" ujar Lisa ia pergi kedapur ada mami dan Artnya tengah membawa bahan makanan yang belum di olah.

"Kamu itu bantuin kek" ujar Raina melirik putrinya yang bergedik bahu dengan acuh.

"Maunya enak doang" cibir Raina.

"Ini apa?" tanya Lisa melihat minuman kaleng, ia penasaran tapi tak bisa membuka minuman kaleng itu tak mengerti bagaimana cara membukanya, Lisa menaiki kursi mengambil pisau kecil yang ada di laci dapur.

"Pake ini bisa kali ya?" gumam Lisa ia kembali turun lalu berfikir bagaimana membukanya, karena ia penasaran jadilah ia menusukan pisau ke sisi kaleng bukan di tutupnya, jadi Lisa akan meminumnya dengan kaleng yang miring.

"Iwww asem" ujar Lisa.

"Tapi kok ces ya?" ujar Lisa ia menyeruput lagi.

"Lisa lo lam-

"Lisa lo minum ini?" tanya Mark mengambil minuman kaleng.

"Itu enak, lasanya asem telus tenggolokan Lisa bunyi ces" ujar Lisa membuat Mark terkekeh.

"Ini coca-cola" ujar Mark.

"Kok ada di kulkas? Kan papi sama abang engga pelnah minum beg-

"Ini punya gue, lagian kenapa di minum sih" ujar Mark mengapit leher Lisa gemas.

Ting...Tong

"Malk ada yang pencet bel" ujar Lisa ia berjalan kedepan di ikuti Mark.

"Pait-pait" ujar Mark saat Lisa membuka pintu.

"Gue boleh minta tolong?" tanya Rahayu.

"Gue gak buka jasa tolong" ujar Mark menarik tangan Lisa.

"Lampu di kamar gue mati, orang tua gue lagi di luar negri, gue gak bisa masang lampunya, bantu gue dong" ujar Rahayu, Mark berdecih.

"Lo pikir lo siapa? cari orang yang bisa lo mintain tolong" ujar Mark ia membawa Lisa masuk kedalam lalu mengunci pintu.

"Malk tapi dia butuh ban-

"Gue engga mau Lisa" ujar Mark.

"Yaudah Lisa aja yang ban-

"Sono keluar, sono engga usah nurut gue lagi, gue mau bali-

"Ih jangan pulangggggg" rengek Lisa memeluk lengan Mark.