ENAM PULUH

1.7K 274 88
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Hari ini Mark bersiap ingin pergi ke rumah sakit, ia tak ingin memberitahu kedua orang tuanya ia hanya akan berangkat sendiri dan beralasan akan main ke rumah temannya ia cukup bersyukur karena Lisa pergi dengan mami dan papinya.

"Kamu jadi ke rumah Ruben?" tanya Wulan melihat putranya baru turun.

"Jadi, ini mau langsung berangkat" ujar Mark.

"Mark, kamu kenapa jadi kurus gini sih? Mama beli obat nafsu mak-

"Apa sih ma, Mark bukan anak kecil" ujar Mark terkekeh.

"Udah lah, Mark ke berangkat sekarang" ujar Mark menyalimi tangan Wulan.

Mark melirik rumah Lisa yang sepi, ia tersenyum tipis lalu melajukan motornya menuju rumah sakit.

Tak butuh waktu lama Mark sudah sampai di rumah sakit.

"Dokter Artannya ada?" tanya Mark pada resepsionis.

"Anda Mark Mahesa? Anda sudah di tunggu di ruangannya" ujarnya.

"Terimakasih" ujar Mark mengampiri ruangan Artan.

Tok,tok,tok

"Masuk" Mark langsung masuk.

"Dimana orang tua kamu?" tanya Dr. Artan.

"Mereka gak bisa dateng" bohong Mark ia duduk di hadapan Dr. Artan.

"Sebenarnya orang tua kamu juga harus ikut dan mengetahuinya Mark" ujar Dr. Artan menghela nafas berat ia melangkah ke lemari tempat dokumen.

"Kamu tau? Akibat dari tusukan itu?" tanya Dr. Artan di balas gelengan.

"Pisau itu beracun, meski kamu cepat menariknya tapi tancapannya begitu dalam hingga mengenai tepat di ginjal sebelah kanan kamu" Mark membeku, ia tersenyum lirih menunggu kelanjutan Dr. Artan.

"Ginjal kamu mengalami infeksi, di tambah kamu tidak langsung menanyai atau datang untuk memeriksakannya, jika kamu datang kesini saat kamu merasakan gejala itu maka dengan cepat kamu akan di tangani dan melakukan cuci darah dengan rutin, kamu terlalu menyepelekan hingga memperburuk kondisi, Om bahkan sudah berulang kali mengecek hasil pemeriksaan dan hasilnya tetap sama. Kamu tau? Penyakit ginjal kamu ada di tahap apa?" Mark menggeleng lirih.

"Stadium 4" Mark tercengang, nafasnya tercekat mendapati fakta itu.

"Luka tusukan dengan campuran racun yang mematikan itu membuat organ ginjal kamu mengalami kerusakan cukup parah Mark" ujar Dr. Artan ia sangat berat mengatakan hal ini ia tak tega anak sahabatnya mengalami penyakit yang bisa kapan saja merenggut nyawanya.

"Oh gagal ginjal" gumam Mark terkekeh sumbang.

"Mark jawab jujur, selama ini kamu mengonsumsi minuman soda?" tanya Dr. Artan di angguki Mark.

"Yang kaleng, bukan alko-

"Mark meski bukan alkohol, tapi itu soda apa lagi kamu mengonsumsi saat kamu sed-

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang