TIGA PULUH

1.8K 307 138
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Lisa tak berhenti mengganggu Mark yang tengah merapihkan buku perpus karena Mark dan teman-temannya kena hukum.

"Lisa lo duduk aja, gue kapan selesainya kalo lo malah ngacak bukunya lagi" ujar Mark dengan sabar.

"Engga mau, Malk jangan pelhatian sama buku aja Lisa mau gendong" rengek Lisa, Mark cengo perhatian pada buku?.

"Ben, lanjutin sebelah sini" ujar Mark di angguki Ruben.

"Sini gendong" ujar Mark merentangkan tangannya dengan senang Lisa langsung loncat.

"Manja banget" gumam Mark mengusap punggung Lisa.

"Sakit" cicit Lisa.

"Sakit? Apa yang sakit?" tanya Mark dengan cemas.

"Pelut Lisa sakit banget hiks" kini Lisa menyembunyikan wajahnya di cengkruk leher Mark dan tangannya meremas perutnya.

"Apa tadi lo makan pedes di kantin, pas engga sama gue?" tanya Mark di bala gelengan.

"Ter-

"Hiks sakit banget pelut Lisa, pulang Lisa mau pulang" Mark langsung membawa Lisa keluar dari perpus. Mark merasakan tangannya lengket dan basah, ia menggendong Lisa ala koala.

"Lisa lo ngompol?" tanya Mark masih berjalan ke parkiran, ia akan membawa mobil Lais yanh kebetulan kuncinya ia pegang.

"Hiks sakit" Mark sangat khawatir melihat wajah Lisa yang pucat.

"Ayo masuk" ujar Mark mendudukkan Lisa di kursi penumpang.

"D-darah?" ujar Mark terbata saat melihat darah di tangannya. Ia memutar masuk kedalam mobil lalu membawa mobil itu dengan kecepatan tinggi.

"Sakit hiks pelut Lisa sakit" Lisa mencengkram perutnya, lampu mereah membuat Mark harus berhenti. Ia melirik Lisa.

"Tahan ya sayang, gue engga tega liat lo begini" ujar Mark mengusap perut Lisa.

"Kita ke rumah sak-

"Lisa mau pulang hiks" ujar Lisa.

.
.
.
.
.

Mark menggendong Lisa kedalam rumah, ia tak melihat keberadaan Raina dan Art Lisa.

"Gue panggil temen papa aja ya? Lo berdarah gue engga mau lo kenapa-kenapa" ujar Mark merebahkan tubuh Lisa di ranjangnya. Ia akan memanggil teman papanya untuk memeriksa Lisa.

"Engga mau, Lisa engga mau" ujar Lisa.

"Apa yang lo rasain?" tanya Mark.

"Pelut Lisa sakit banget kayak di tusuk-tusuk hiks sakit banget" ujar Lisa. Mark mengetik sesuatu lalu mengirimkan pesan itu ke teman papanya, dan tak lama orang itu membalas.

"Datang bulan? Artinya Lisa harus pake popok?" gumam Mark membaca pesan itu.

"Obat datang bulan?" gumam Mark bingung saat pesan kembali masuk.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang