DUA PULUH DELAPAN

1.6K 268 99
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Mark menggeleng saat kekasihnya mendekat dengan mata sudah berkaca-kaca, ia bersumpah akan mencekik leher Rahayu jika Lisa berfikir buruk dan meninggalkannya.

"Mark katanya mau ciu-

"AKHHHHH" Rahayu memekik saat Lisa menarik rambutnya kencang hingga ia tersungkur.

"BIBIT PELAKOL, JAMET KYAAA LISA MAU NGOMONG KASAL DASAL ANJING" Lisa mencakar wajah Rahayu dan menendangi Rahayu. Mark menelan kasar silvanya kenapa melihat Lisa seperti ini membuatnya tak bisa membedakan mana Lisa mana Lais.

"Sakit hiks" Rahayu menangis merasakan wajahnya panas dan perih karena cakaran dari Lisa.

"Lisa benci ihhhhh Lisa benci" ujar Lisa masih menendang-nendang Rahayu, Mark baru tau jika Lisa akan seperti ini jika marah besar bahkan kini wajah putih mulus Lisa menjadi merah padam.

"LISA" seru Wulan yang baru datang ia menatap Lisa tak percaya, lalu melirik Rahayu yang sudah menangis. Wulan menggeleng pada Lisa ia benar-benar tak menyangka.

"Tante hiks tante Lisa nyakitin aku hiks" ujar Rahayu, Wulan dapat melihat Rahayu sangat berantakan bahkan pipinya sudah banyak goresan seperti cakaran.

"Lisa mama engga nyangka kamu seperti ini" ujar Wulan, Lisa menunduk menyembunyikan kedua tangannya di punggung.

"Ma, Lisa kayak gitu kare-

"Diem kamu, mama gak bicara sama kamu, bukannya melerai malah diam saja" ujar Wulan ia membantu Rahayu berdiri.

"Lisa pulang" ujar Lisa dengan suara bergetar, ia segera berlari namun Mark memeluknya dari belakang.

"Untuk sekarang jangan nangis" ujar Mark menjatuhkan dagunya di bahu Lisa.

"Ngapain lagi kamu masih disini?" tanya Wulan. Mark mendelik menatap tak suka mama seperti itu.

"Lis-

"Bukan calon mantu mama, tapi ini iya kamu ngapain masih disini? Pulang saya udah bantu kamu loh lepas dari terkaman calon menantu saya" ujar Wulan, Rahayu mencebik bibirnya ia kira Wulan akan ada di pihaknya ternyata salah, ia berlari keluar.

"Sini sayang, mama hanya terkejut kenapa kamu bisa se brutal itu" ujar Wulan terkekeh, Lisa mengerjap matanya.

"Mama malah seneng, kalo ada yang deketin Mark kamu harus kayak gitu oke?" ujar Wulan menggenggam tangan Lisa lalu membawa Lisa duduk.

"Pasti dia bikin kamu kesal banget kan?" tanya Wulan merapihkan rambut Lisa yang sedikit berantakan, bahkan baju tidur bermotif melonnya kusut.

"Lisa kesel, dia tidulan di atas badan Malk pasti Malk engga bisa nafas, telus dia malah mau cium Malk" ujar Lisa, Mark bersyukur karena Lisa tidak berfikir buruk, bukan berarti ia bisa kapan saja memanfaatkan otak polos kekasihnya.

"Makin menjadi aja tuh bibit pelakor" ujar Wulan kesal.

"Maaf ya kalo nada bicara mama tadi bikin kamu mau nangis, unch kesayangan mama" ujar Wulan memeluk Lisa ia mencium berkali-kali pipi Lisa.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang