LIMA BELAS

1.7K 263 113
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Lisa sudah di pindahkan ke ruang rawat dan kini ia sudah saiuman namun saat ia terbangun orang yang pertama kali ia cari adalah Lais.

"Abang mana?" tanya Lisa pelan, Samuel tersenyum sebelum menjawab.

"Dia sama temen-temennya" jawab Samuel.

"Kenapa engga disini temenin Lisa?" tanya Lisa.

"Dia capek" jawab Samuel, Raina memejamkan matanya kenapa Samuel berbohong?.

"Abang engga pelnah capek temenin Lisa, papi bohong ya?" tanya Lisa.

"Sayang kamu bisa lihat kan? Sekarang Dia engga ada, dia bilang sama papi dia capek jadi kamu engga usah ganggu atau cari dia" ujar Samuel mengusap rambut Lisa. Mark tak menyangka jika Samuel bahkan berbohong kepada Lisa.

"Apa abang malah, kalena Lisa nolongin kak Lival?" tanya Lisa dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Udah engga usah di pikirin" ujar Samuel.

"Tapi Lisa mau abang, Lisa mau abang disini" ujar Lisa ia mulai terisak.

"Abang engga akan pernah kesini Lisa, abang udah engga mau disini dia pergi" ujar Samuel membuat Lisa mengeraskan suara tangisnya.

"Abang hiks Abang Lais, kenapa pelgi hiks" Lisa meraung ia tak mau Abangnya pergi dari sisinya.

"Lupain Dia lisa, kamu tau? Dia engga sayang kam-

"PAPI BOHONG HIKS ABANG SELALU SAYANG LISA, ABANG ENGGA PELNAH NINGGALIN LIS-

"KAMU LIAT DIA PERGI, DIA ENGGA PEDULI SAMA KAMU" Lisa terdiam saat Samuel membentaknya ini untuk pertama kalinya Lisa mendengar Samuel mengeraskan suaranya.

"Abang hiks abang engga jahat, dia engga akan ninggalin Lisa" ujar Lisa ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Abang, apa Lisa bikin abang marah? Apa bener abang capek sama Lisa dan engga mau liat Lisa lagi?. Lisa menangis sesegukan, Mark merasa hatinya tertusuk duri melihat Lisa menangis seperti itu.

.
.
.
.
.

Lais berada di apartemen milik Rival, tadi Rival yang menendang motor Lais, Lais saat tau itu Rival ia menghajar Rival tanpa ampun sampai kesadarannya sendiri hilang bahkan Rival belum membalas dan Rival membawa Lais ke apartemennya.

Lais membuka matanya rasa pusing masih menyerang kepalanya.

"Udah bangun lo?" Rival duduk di sofa dengan menghisap rokok.

"Ngapain lo bawa gue kesini?" tanya Lais ia mendudukan dirinya.

"Bantuan kecil" ujar Rival terkekeh.

"Lo yang sabotase mobil ******" Lais menyebutkan ciri-ciri mobil Zaki membuat Rival bingung.

"Kurang kerjaan gue" ujar Rival membuat Lais geram Lais turun dari ranjang Rival dengan langkah tertatih ia melempar vas bunga ke arah Rival namun dengan gesit Rival menghindar.

"Lo pembunuh, lo buat cewek gue ninggalin gue" hardik Lais. Rival menyerengit.

"Pembunuh apaansih? Gue gak ngebunuh orang, apalagi pacar lo" ujar Rival membuat Lais naik pitam.

"Gak usah bohong, dompet lo udah ngebuktiin itu" ujar Lais.

"Apa hubungannya sama dompet? Ini emang dompet gue yang udah lama hilang" ujar Rival membuat Lais berdecih.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang