SARANGHAE MARK [END] [#S3]

TIGA PULUH ENAM

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Mark, Lisa dan Lais menatap ketiga orang 2 lelaki dan 1 perempuan di ambang itu dengan tatapan tak percaya, Lais merasakan matanya memanas jantungnya berdegup kencang, nafasnya tercekat ia meneliti dari atas sampai bawah. Seseorang yang selalu ia harapkan kehadiran di mimpinya kini ada di depan mata, wajah cantik dan senyum manis yang sempat tak pernah ia lihat kini ia dapat melihat jelas.

"R-rona?" lirih Lais, gadis itu mengangguk. Tak buang waktu Lais berlari ke ambang pintu memeluk erat gadis yang berstatus kekasihnya, pelukanya terbalas? Lais memejamkan matanya erat bahkan air matanya turun kedua lelaki di sebelahnya tersenyum hangat.

"Lais" suara itu? Suara yang sudah tak lagi Lais dengar, kini kembali didengar.

"I-ini lo? Ini be-neran lo?" tanya Lais menatap lekat manik indah yang ia rindukan.

"Sayang" Lais tersenyum manis saat Rona memanggilnya sayang.

"Udah, sini katanya lapar" ujar Samuel mereka masuk dan duduk untuk menikmati makan malam.

"Malam Tante, malam Om" Rona dan Raka menyalimi tangan kedua orang tua Lais dan Mark.

"Malam kembali" balas mereka.

"Kalian sampai disini jam berapa?" tanya Samuel.

"Kita sampai tadi sore" ujar Zaki. Lais tak mengalihkan pandangannya kekasihnya kini ada di hadapannya wajahnya yang kini berkali2 lipat lebih cantik.

"Mau kemana?" tanya Mark saat Lisa turun dari kursi menghampiri Rona.

Toel,toel,toel

"Ini kakak Lona?" tanya Lisa mengerjap, ia menusuk-nusuk pipi Rona membuat semuanya tertawa.

"Iya Lisa, ini kakak kenapa Lisa kira hantu?" tanya Rona terkekeh.

"Iya, soalnya milip kak Lona" ujar Lisa tanpa di minta duduk di pangkuan Raka yang duduk di sebelah Rona.

"Kan emang kak Rona" ujar Raka mengusap pipi Lisa, ia melirik Mark yang menatapnya tajam bahkan tangan pemuda itu terkepal.

"Kakak, ihhhhh kangennnnn" ujar Lisa ia turun dari pangkuan Raka dan memeluk erat Rona.

"Kakak apalagi" sahut Rona ia membalas pelukan Lisa, ia melirik Lais dan tersenyum padanya namun Lais menggaruk dahinya lalu membuang pandang, masih sama gede gengsi pikir Rona.

.
.
.
.
.

Makan malam mereka sudah selesai dan kini Lisa merengek meminta agar Rona menginap, Zaki mengizinkan putrinya menginap.

"Papa sama Raka hati-hati" ujar Rona di angguki keduanya.

"El, gue titip Rona jangan di kasih ke Lais kalo malem takut khilaf" ujar Zaki terkekeh.

"Tenang gue jagain, hati-hati lo" ujar Samuel.

"Om, Mark nginep juga dong ya ya?" ujar Mark memelas.