Sowon dan Jinhwan meminta Ryujin untuk bicara empat mata dengan mereka di ruang kerja Jinhwan, ruangan tepat disamping kamar mereka.
Sekarang sekitar pukul 21.25, lima menit lagi Ryujin harus masuk ke ruangan tersebut. Entah mengapa jantung Ryujin saat ini berdetak lebih kencang dari biasanya.
"Apa gue ngelakuin sesuatu yang salah?" monolog Ryujin sembari mondar-mandir di depan pintu.
Tok Tok Tok
"Masuk nak." Ryujin melangkah pelan mendekati kedua orang tuanya yang sudah duduk di sofa.
"Duduk," titah Jinhwan, gadis itu mengikuti perintah ayahnya.
Udah beberapa detik belum ada pembicaraan sampai bunda Ryujin mulai menatap putrinya itu tetapi dengan tatapan yang tidak bisa Ryujin artikan apa maksudnya.
"Nak, kemarin malam kamu kemana?"
"Ryujin kan udah izin ke bunda kalau kemarin itu Ryu nginep di rumah Minju."
"Jangan bohong, bunda mungkin akan memberimu kelonggaran kalau kamu mau jujur pada kami"
Ryujin bingung atas ucapan bundanya, apa yang perlu dilonggarkan?
"Ryujin gak bohong bun, bunda bisa ko tanya langsung ke Minju atau Chae."
"Lalu ini apa?"
Bunda Sowon memperlihatkan satu foto didalam galeri ponselnya dan betapa terkejutnya Ryujin melihat foto tersebut.
"Siapa yang mendidikmu menjadi seperti itu?" suara ayah Jinhwan terdengar dingin dan tegas.
"I..i..itu, Ryu juga gak tau yah."
Tiba-tiba Ryujin gemetaran, dia syok dan tidak mengerti dengan foto yang ia lihat.
Dalam foto itu terlihat seseorang mirip dirinya yang sedang duduk bersama orang-orang yang Ryujin sendiri tidak tahu siapa mereka, lebih parah lagi adalah dalam foto itu Ryujin menggunakan pakaian sangat sexy dengan tangan mengangkat gelas berisikan alkohol karena sudah jelas dimeja bar tersebut berserakan banyak minuman keras.
"Bunda ngerti mungkin kamu lagi ada masalah tapi bisa kan kamu gak lari ke tempat seperti itu?"
"Apa aja yang kamu lakuin disana?"
Ayah Junhwan juga ikut mengintograsi putri satu-satunya itu.
Ryujin terdiam, badannya tambah bergetar. Ryujin bukan yang ada di foto tersebut, kemarin malam benar dia ada di rumah Minju bersama dengan Chae. Terus siapa yang difoto tersebut?
"Jawab!" nada bicara ayah Jinhwan mulai meninggi, seketika tubuh Ryujin seperti terhentak tiba-tiba dan matanya sudah memerah.
"Ryu.. gak tau a..a..yah. Ryu gak bohong."
"Bunda sama ayah sudah diskusi kalalu kamu gak mau cerita, dengan terpaksa kunci mobil dan semua kartu kreditmu kami sita."
Ryujin tambah terkejut, apa-apan ini? Jelas, ia tidak berbohong. Mengapa orang tuanya tidak bisa mempercayainya dan lebih percaya pada foto itu.
Bisa saja kan itu editan? dan ada orang iseng mengirim pada orang tuanya? Tapi sayang, foto itu hampir terlihat sempurna tanpa celah.
"Enggak bun, aku mohon bun yah. Percaya sama Ryujin. Ryujin gak bisa jelasin karena emang Ryujin gak tau. Ryujin gak bohong, tolong percaya sama Ryujin." Mata gadis itu mulai berkaca-kaca.
"Cepat ambil semua kartu kreditmu, sekarang!"
Tidak ada pergerakan dari Ryujin, ia hanya terdiam, ia juga mencoba untuk menatap kedua orang tuanya untuk bisa mempercayainya tapi sayang tidak ada kehangatan yang terpancar dari sorot mata kedua orang tuanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ "Perihal takdir, cinta, luka dan melepaskan" "Cintaku seperti mawar merah, sekarang memang terlihat indah tapi duriku yang tajam akan melukaimu. Cintaku seperti mawar merah, benar. Aromanya begitu harum tapi semakin kau dekati, semakin...