PRANG
Minju terbangun dari tidurnya saat mendengar suara barang pecah diluar kamarnya. Ia langsung membuka pintu dan mendapati sudah banyak barang-barang berserakan di lantai.
Terjadi lagi, orang tua Minju kembali bertengkar. Sudah terhitung tiga kali dalam seminggu ini, ia menyaksikan hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Ibu gapapa?"
Minju menghampiri ibunya yang sedang menangis. Luka diwajah dan lengannya bahkan belum sembuh.
Sedangkan ayah Minju masih membanting barang-barang di ruang keluarga mereka.
"Hentikan Ayah!"
Minju sudah tidak bisa lagi menahan kesalnya, sebelumnya ia tak berani melawan. Untuk sekedar menghentikanpun tak sanggup.
"Sudah berani ya kamu."
"Kenapa ayah jadi kayak gini? ayah sadar gak sih ayah udah lukain ibu. Ayah dipecat karena ulah ayah sendiri, kenapa harus lampiasin ke ibu?"
"DIAM KAMU!"
"Ayah yang harus diam."
PLAK - Wajah Minju ditampar oleh ayahnya.
"Sudah hentikan! kamu bisa lukain aku tapi tidak pada Minju."
Ibu Minju memeluk erat tubuh putrinya, ia tak habis pikir kenapa suaminya tega melakukan itu pada putrinya sendiri.
"Ibu dan anak sama aja."
Ayah Minju berjalan kearah sofa, mengambil jaket serta kunci mobil kemudian keluar dari rumah.
"Kamu gapapa nak?" Minju menggeleng, ia tidak ingin ibunya khawatir.
"Aku gapapa bu, hari ini ibu jangan ke apotek dulu ya. Biar aku aja yang kesana."
Minju meminta ibunya untuk duduk di sofa dan kemudian ia mulai membersihkan barang-barang yang pecah berserakan di lantai.
Keluarga Minju termasuk keluarga cukup berada. Pekerjaan orang tuanya juga cukup terjamin.
Ibu Minju seorang Apoteker yang bertahun-tahun bekerja di rumah sakit tapi sekarang sudah memiliki usaha toko apotek sendiri, bahkan sudah memiliki cabang.
Ayah Minju bekerja sebagai dokter spesialis organ dalam di salah satu rumah sakit ternama, tapi karena ada suatu hal masalah akhirnya dipecat.
Semenjak pemecatan itu, ayahnya selalu marah-marah dan melampiaskan pada ibunya. Minju tertekan, tapi ia belum sanggup cerita pada Ryujin maupun Chaeryeong. Ia selalu menutupi kesedihannya walau sesungguhnya ia sedang down.
.
.
.
Hari ini Asahi tidak ada jadwal kuliah, makanya ia sedang bersantai jalan-jalan di taman.
Sedari kecil Mina mengenalkan Asahi pada bunga. Sebelum memutuskan membuka butik, awalanya Mina ingin membuka toko bunga.
Berkat Mina pula Asahi jadi menyukai bunga terutama bunga mawar. Kalian tau kan setiap bunga mengandung arti? nah Asahi juga cukup hafal nama dan arti dari setiap bunga.
"Asahi."
Asahi membalikkan badannya dan ternyata sudah ada Soojin yang sedang berjalan kearahnya.
"Lagi ngapain disini?"
"Cuma jalan-jalan. Ada apa?"
"Hmm gue pengen aja kesini, bosen di apart."

KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE - Asahi Ryujin
Fiksi Penggemar[COMPLETED] ✓ "Perihal takdir, cinta, luka dan melepaskan" "Cintaku seperti mawar merah, sekarang memang terlihat indah tapi duriku yang tajam akan melukaimu. Cintaku seperti mawar merah, benar. Aromanya begitu harum tapi semakin kau dekati, semakin...