Siang yang sangat terik menyambut kedatangan sekumpulan anak ibu kota di bandara Yogyakarta.
Kenapa sekumpulan? karena gak tanggung-tanggung, semua orang ikut liburan. Kebetulan masih ada libur sekolah jadi bocil-bocil anak SMA juga ikut.
Semua biaya pesawat Asahi yang bayar, termasuk fasilitas untuk istirahat karena menginap di rumah eyangnya yang memiliki rumah besar sama seperti rumah Asahi.
"Ya ampun Uto makin tinggi aja kamu."
"Jelas dong, lo juga makin cantik. Tapi boong."
"Dah lah males. Wah banyak juga rombongannya mas Asa."
"Iya de, sorry ya repotin."
"Gapapa mas, itu eyang nyuruh supir bawa hiace ko jadi biar muat."
"Lo naik itu juga?"
"Enggak, aku bawa mobil sendiri. Kan aku gak dari rumah eyang Uto."
"Iya deh Jaehee cantik."
"Sesuai yang gue bilang, kita bakalan nginep di rumah eyang dan ini sepupu gue namanya Jaehee."
"Halo kakak semuanya. Kalau gitu, kita langsung aja kali ya biar nanti cepet istirahat juga."
"Dih sepupu gue jadi dewasa gini, bener lo seusia gue?"
"Diem Uto."
Haruto cengengesan sembari mengacak-acak rambut sepupunya itu, mereka berdua memang satu usia. Kini rombongan Asahi sudah berjalan ke tempat jemputan.
Mari kita perjelas siapa saja yang jadi ikut liburan. Sesuai kata Ryujin, ia harus ditemani Jihoon dan Jihoon ditemani Junkyu. Selanjutnya Jaehyuk, Sungchan, Jeongwoo, Junghwan dan tentu siapa lagi kalau bukan Soojin. Oh iya pacar Jaehyuk gak bisa ikut, kualat ngeledekin Sungchan sepertinya.
.
.
.
"Terimakasih ibu bapak sudah izinkan kami untuk menginap disini."
Jihoon mewakili yang lainnya untuk berterimakasih atas kebaikan kakek nenek Asahi. Mereka semua kini selesai makan malam bersama.
"Sama-sama nak, tidak apa. Saya justru sangat senang, Asahi sama Haruto bisa liburan kesini dan ketambah teman-temannya juga."
"Iya bener banget, kalian disini jangan sungkan. Kalau ada apa-apa tinggal bilang aja, mau pergi juga ada banyak supir tinggal minta antar ya."
Semua orang disitu mengangguk dan saling mengucapkan terima kasih.
"Oh iya Sa, tadi ayahmu telpon dan sudah kirim uang ke asisten eyang buat jajan kalian disini."
"Ayah?"
"Iya Sa."
Asahi terdiam, ia yakin uang kiriman itu juga pasti cara untuk membujuk supaya menerima perjodohan.
"Kalau begitu kami permisi."
"Iya silahkan."
Kini mereka semua sudah berjalan ke kamar masing-masing. Untung saja terdapat banyak kamar tamu di rumah eyang Asahi, juga kamar khusus para anak-anak eyang.
Jaehyuk dengan Sungchan, Jihoon dengan Junkyu, Haruto Junghwan dan Jeongwoo satu kamar bertiga di kamar Haruto sendiri, Soojin dan Ryujin sendiri-sendiri, begitu pula Asahi di kamarnya sendiri.
"Ryu."
Ryujin menghentikan langkahnya saat seseorang memanggilnya sebelum ia masuk ke dalam kamar.

KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE - Asahi Ryujin
Fiksi Penggemar[COMPLETED] ✓ "Perihal takdir, cinta, luka dan melepaskan" "Cintaku seperti mawar merah, sekarang memang terlihat indah tapi duriku yang tajam akan melukaimu. Cintaku seperti mawar merah, benar. Aromanya begitu harum tapi semakin kau dekati, semakin...