22

798 122 5
                                    

Ryujin menekan bel rumah, ia dan Chaeryeong mengunjungi Minju untuk melihat keadaannya. Semenjak dua minggu pertemuan Ryujin dan Minju di Apotek, Minju benar-benar tidak ada kabarnya. 

Lima menit berlalu masih belum ada yang membukakan pintu hingga suara barang pecah terdengar walau samar.

Sontak Ryujin dan Chaeryeong kaget, Ryujin terus menerus menekan bel rumah seraya memanggil Minju. 

"Minju."

"Minju buka pintunya, ini gue Chae bareng Ryujin. Lo di dalem kan?" 

"Minju lo baik-baik aja?"

Suara pecahaan itu terdengar lagi dengan suara jeritan seorang wanita.

"Min.." 

Belum juga selesai berbicara, pintu rumah terbuka dengan sangat kasar. Nampaklah seorang laki-laki yang penampilannya sudah berantakan sekali, rupanya itu ayah Minju. 

Ryujin dan Chaeryeong membungkukkan badan untuk memberi salam tapi dihiraukan oleh ayah Minju dan pergi menggunakan mobilnya. 

Chaeryeong dan Ryujin masuk kedalam rumah dan melihat isi rumah yang sudah terlihat cukup berantakan. 

Betapa terkejutnya mereka saat melihat Minju dan ibunya yang duduk di lantai, ibunya bahkan menangis karena Minju terluka saat ini. 

"Minju lo gapapa?" Chae langsung menghampiri Minju dan mengusap wajah sahabatnya itu yang terdapat banyak luka disana. 

Sedangkan Ryujin menghampiri ibu Minju dan mencoba membantunya untuk duduk di sofa. 

"Tante gapapa?"

Ibu Minju tidak menjawab, ia hanya menangis. Ryujin melihat ada luka di pelipis ibu Minju. 

Chaeryeong juga membantu Minju untuk duduk di sofa, kemudian mencoba mencari kotak p3k.

"Tunggu sebentar ya tante." 

Ryujin berjalan ke arah Minju dan kemudian memeluk sahabatnya itu. Seketika Minju menangis dipelukan Ryujin. Hati Ryujin sakit melihat kenyataan ini, ia merasa telah gagal tidak tahu menahu masalah sahabatnya sendiri. 

"Semua akan baik-baik aja, lo gak akan sendirian lagi sekarang Min. Maafin gue yang gak datang lebih awal." 

Ryujin mencoba menenangkan Minju dengan mengusap punggung sahabatnya itu pelan. 

Chaeryeong sudah datang membawa kotak p3k, Ryujin memintanya untuk mengobati ibu Minju terlebih dahulu. 

Ibu Minju sudah diobati dan sekarang giliran Minju. Ryujin kembali pada ibu Minju untuk menenangkan. 

"Tante lebih baik istirahat ya, mari Ryujin bantu."

Ibu Minju bangun dari duduknya dan dipapah oleh Ryujin menuju kamarnya. 

Setelah mengobati luka Minju, Chaeryeong memandangi wajah Minju. Ia tak kuasa menahan tangisnya dan kemudian menundukkan kepala sembari terus meminta maaf. 

"Maafin gue Min, maafin gue yang gak sadar sama kondisi lo." 

Minju menggenggam jemari Chaeryoeng sehingga membuat Chae tidak menunduk lagi. 

"Lo dan Ryujin gak salah apa-apa, gue yang salah gak cerita sama kalian," Chaeryeong langsung memeluk Minju. 

Ryujin sudah kembali dan saat Minju sudah tenang, ia mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Soal suap itu tidak benar, ayah Minju naik jabatan memang karena kinerjanya bagus tapi sudah beberapa bulan ini ayah Minju tidak fokus bekerja dan mendapat teguran karena melanggar aturan rumah sakit. 

ROSE - Asahi RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang