42

615 122 12
                                    

Suasana di panti asuhan tempat acara dari undangan yang diterima oleh Ryujin sudah cukup ramai. 

"Untung gue masih bisa ikut acara ini." 

"Emang kenapa kak?"

"Ada panggilan kerja di luar kota."

"Selamat ya kak, btw udah lama banget ya gak ada acara kayak gini lagi." 

"Ngumpulin alumni kadang kan susah juga," Ryujin mengangguk. 

"Hari ini pemilik yayasan sekolah kita juga dateng sama keluarganya, ini panti juga milik beliau, lo inget sposorship sekolah kita, nah ternyata masih satu keluarga." 

Ryujin terdiam, ngomong-ngomong sponsorship sekolahnya dulu ko seperti tidak asing. 

"Kak gue agak lupa tapi kalau gak salah sponsor sekolah kita itu HB Property bukan?" Jeno mengangguk. 

Ryujin melongo, ia benar-benar lupa kalau ternyata ia sudah tahu tentang HB sebelumnya walaupun tidak setahu sekarang. 

"Gue denger, pemilik yayasan itu orang tuanya istri pemilik HB." 

"Apa? jadi maksudnya pemilik yayasan itu..." 

"Itu mereka." 

Jeno menunjuk pada beberapa mobil yang baru sampai dan betapa terkejutnya Ryujin saat melihat siapa orang yang turun dari mobil tersebut. Iya, keluarga Asahi. Tapi ada satu lagi yang membuat Ryujin semakin terkejut, Soojin juga ada disana. 

.

.

.

Kalau biasanya dalam acara sambutan itu ada di awal tapi kali ini berbeda, disimpan diakhir acara. Alasannya agar sekalian dengan hiburan. Sebenarnya, acara ini lebih pada kunjungan saja. 

"Kamu lebih suka bando atau jepit rambut?" 

Ryujin sedang bermain dengan salah satu anak perempuan panti asuhan. 

"Ini," anak perempuan itu mengambil satu bando, bukan memasangkan pada dirinya tapi malah untuk Ryujin. 

Ryujin memasang bando itu dirambutnya dan memandang anak perempuan itu seraya menanyakan penampilannya. "Gimana, bagus?" 

"Kakak cantik." 

"Kamu lebih cantik" Ryujin tersenyum dan terlihat lesung pipinya, ternyata itu membuat anak perempuan tersebut penasaran. 

"Kakak punya itu," tunjuk anak perempuan pada pipi atas Ryujin. 

"Iya, kamu mau liat lagi, nih liat ya," Ryujin menunjukkan senyumannya sehingga terlihat lesung pipi yang dimaksud. 

"Wah," anak perempuan itu tersenyum bahagia, ia senang melihat lesung pipi Ryujin. 

"Ini," Jeno datang membawakan satu botol minuman pada Ryujin, kemudian duduk disamping anak perempuan itu. 

Anak perempuan itu mengambil kamera mainan dan meminta Ryujin dan Jeno saling berdekatan dengannya kemudian berperan seperti akan berfoto bersama. 

"Pake Hp kakak aja ya." 

Anak perempuan itu bahagia saat melihat Ryujin mengeluarkan ponselnya dan kemudian mereka bertiga berfoto bersama. 

Setelah berfoto, Ryujin hendak meminum airnya tapi tak sengaja saling pandang dengan orang yang tak jauh didepannya, Asahi. 

Sepertinya Ryujin tidak menyadari kalau Asahi sudah ada disana sedari tadi yang melihat kedekatan Ryujin dengan anak kecil tersebut juga dengan Jeno. 

ROSE - Asahi RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang