Asahi baru pulang kuliah sore ini, saat masuk rumah sudah terlihat Haruto yang ada di ruang tamu.
"Tumben disini."
"Bang ada yang mau gue obrolin, penting. Ini soal kak Ryujin."
Akhirnya Asahi bisa mendengar kabar Ryujin, kini ia duduk juga di sofa untuk mendengarkan penjelasan Haruto.
"Bang lo udah lama kan gak tau kabar kak Ryujin?" Asahi mengangguk.
"Mereka lagi dapat masalah bang, akhirnya Junghwan mau cerita juga."
"Masalah?"
"Tante Sowon sakit, sempet dirawat di rumah sakit tapi sekarang udah di rumah."
"Sakit apa?"
"Awalnya cuma drop kecapean tapi anehnya dirawat di rumah sakit bukannya sembuh malah makin parah. Makanya sekarang pake dokter pribadi. Terus ada yang paling parah."
"Apa?"
"Ada masalah sama usaha tante Sowon sampe sekarang tutup."
Asahi terkejut mendengar penjelasan Haruto, inikah alasannya Ryujin tidak pernah membalas pesannya?
"Bang, ini pasti ada hubungannya kan sama kak Soojin?"
"Maksud lo?"
"Gue ga sengaja denger pembicaraan lo sama kak Soojin waktu itu, gue rasa ini pasti perbuatan dia."
Asahi terdiam, kenapa dia baru menyadari alasan Ryujin tidak ada kabar itu karena ada masalah yang disebabkan oleh Soojin?
"Bang lo gapapa?"
"Gue gapapa, thanks ya buat informasinya."
"Gue tau bang ini pasti bakalan jadi hal berat buat lo, apapun keputusan lo nanti semoga itu yang terbaik buat semuanya," Asahi mengangguk.
.
.
.
"Halo Sa, ada apa nih tumben nelfon?"
"Semua ini perbuatan lo?"
"Loh apaan dulu nih?"
"Usaha tante Sowon."
"Oh itu, lo baru denger ya. Sa, gue kan udah pernah bilang sebelumnya dan gue gak pernah main-main sama omongan gue sendiri."
"Lo tega."
"Loh ko gue tega sih? Disini lo yang tega Asahi, karena keputusan lo yang salah lo liat sendiri akibatnya."
"Lo akan menyesal suatu saat nanti udah lakuin ini."
PIP - Asahi menutup telponnya. Ia memukul dinding beberapa kali untuk melampiaskan kekesalannya.
Asahi kesal, marah dan menyesal. Apakah ini pembalasan dari dosa dimasa lalunya hingga harus menanggung hal yang berat seperti ini?
Tiba-tiba Asahi merasa sesak nafas, bayangan di masa lalu itu kembali muncul dan membuatnya merasa sangat cemas.
Dengan langkah berat, Asahi mencari obat yang diberikan oleh dokter kemudian meminumnya. Setelahnya ia hanya duduk lemas disamping tempat tidurnya dengan pemikiran kemana-mana.
.
.
.
Ryujin merebahkan tubuhnya di kasur, hari ini cukup melelahkan. Karena belum mengantuk, makanya ia memutuskan untuk bermain-main dengan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ "Perihal takdir, cinta, luka dan melepaskan" "Cintaku seperti mawar merah, sekarang memang terlihat indah tapi duriku yang tajam akan melukaimu. Cintaku seperti mawar merah, benar. Aromanya begitu harum tapi semakin kau dekati, semakin...