Asahi sedang berkemas, hari ini ia akan pulang ke Jepang.
"Apa kamu gak cape pulang pergi terus nak? sebenarnya ada apa?"
"Ada sesuatu yang Asa urus, ibu gak usah khawatir karena Asa gak cape sama sekali ko."
"Bulan besok juga pulang ke sini lagi?"
"Kalau itu belum tau bu."
"Selesai beres-beres langsung turun ya, ibu udah buatin makanan kesukaan kamu," Asahi mengangguk.
Setelah Mina keluar dari kamar, Asahi melanjutkan aktivitasnya. Setelah selesai, ia mengambil ponselnya untuk mengirim pesan text.
"Lo udah di Jakarta kan? sorry jadi repotin lo lagi. Hari ini gue ga bisa, gue harus balik ke Jepang. Makasih Ho."
.
.
.
Ryujin dan Mashiho sedang berada di cafe tak jauh dari rumah Ryujin. Ryujin meminta bertemu untuk menanyakan kejanggalan atas barang-barang yang ia terima dan untung saja Mashiho bersedia ke Jakarta.
"Maaf ya Shiho lo harus ke Jakarta."
"Gapapa mbak. Ini, seperti biasa."
"Ko tumben lo yang bawa?"
"Sekalian aja."
"Oh iya maksud gue minta lo ke sini karena mau tanya sesuatu."
"Tanya apa mbak?"
"Ini soal kiriman selama ini," Mashiho sedikit terkejut tapi berusaha untuk tetap tenang.
"Emang kenapa sama kirimannya mbak?"
"Gue mau minta maaf sebelumnya, bukannya gue gak percaya sama lo tapi gue rasa ini aneh aja."
"Aneh?"
"Shiho, apa benar kalau semua kiriman ini atas permintaan mas Hyunsuk?"
Lagi-lagi ekspresi Mashiho terlihat terkejut dan itu disadari oleh Ryujin.
"Be..bener ko dari mas Hyunsuk."
"Ko lo gugup? gue gak akan marah sama lo, gue cuma pengen lo jujur sama gue."
"Kenapa mbak bisa ngira itu bukan dari mas Hyunsuk?"
"Karena banyak banget barang yang mas Hyunsuk gak tahu sebelumnya, mainan Hajun juga sama. Sedangkan mas Hyunsuk tau banget apa yang disuka anaknya."
Mashiho terdiam, sepertinya ia harus mengatakan yang sebenarnya.
"Ini bukan permintaan mas Hyunsuk kan?"
"Maafin aku mbak, aku gak bermaksud bohong. Aku cuma bantu atasanku aja, dan setiap kiriman itu dia sendiri yang beli dan kirim."
Ryujin terkejut, berarti dugaannya benar. Tidak akan ada kejanggalan kalau memang kiriman itu benar permintaan Hyunsuk.
"Dia itu siapa?"
"Asahi."
Kini Ryujin semakin terkejut, tiba-tiba ia merasakan perasaan yang tidak bisa diartikan olehnya.
"Asahi itu atasan aku saat kerja di Jepang, saat mas Hyunsuk meninggal dia tau. Asahi juga datang ke pemakaman. Awalanya aku gak percaya atas semua yang dia ceritakan tentang kalian tapi aku liat ketulusan dari dirinya."
"Tujuannya dia lakuin ini demi membahagiakan mbak, Asahi tau kalau mbak pasti terluka banget. Rasa bersalahnya pada mbak masih ada, ia coba menebusnya dengan berbuat ini. Aku minta maaf ya mbak malah jadi gini"
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ "Perihal takdir, cinta, luka dan melepaskan" "Cintaku seperti mawar merah, sekarang memang terlihat indah tapi duriku yang tajam akan melukaimu. Cintaku seperti mawar merah, benar. Aromanya begitu harum tapi semakin kau dekati, semakin...