Sedari pagi rumah Ryujin sudah ramai. Pihak catering juga sudah mulai mengirimkan makanan walaupun belum semuanya.
Wendy ibu Jaehyuk dan Jisoo ibu Junkyu juga berkunjung ke rumah untuk bantu-bantu sekaligus memberikan selamat pada Ryujin.
Kini Sowon sedang memindahkan kue-kue dari panggangan ke piring-piring dan dibantu oleh Wendy dan Jisoo.
"Ya ampun Soo, Wen, maaf ya malah repotin. Padahal gapapa gak usah bantu-bantu."
"Justru aku seneng ko bisa bantu," ucap Wendy sembari merapihkan kue - kue.
"Iya loh won, santai aja," Jisoopun begitu, ia sibuk memotong brownies yang baru diangkat dari panggangan.
Ryujin berjalan ke arah dapur untuk mencari bundanya, kemudian membungkuk memberi hormat saat melihat Wendy dan Jisoo disana.
"Selamat pagi tante Jisoo, tante Wendy."
"Selamat pagi cantik."
Jisoo mencuci tangannya setelah memotong brownies tadi dan menghampiri Ryujin.
"Happy birthday ya cantik, semoga semua hal baik selalu datang padamu."
"Aamiin, terimakasih tante."
"Semoga semua urusan dan cita-citamu dilancarkan, cepet dapet jodoh," lanjut Wendy.
"Aaamiin, terimakasih tante. Kalau jodoh kayaknya masih lama deh."
Ryujin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Jodoh memang tidak ada yang tau kapan datangnya, tapi Ryujin saja tidak sedang dekat dengan siapa-siapa.
"Bunda udah siapin dress buat kamu, ada di kamar bunda ya nak."
Ryujin mengganguk membalas perkataan bundanya. Awalnya ia menolak untuk memakai dress dan dirias oleh pekerja salon bundanya. Tapi akhirnya menurut juga setelah Sowon membujuknya.
Setelah sampai di kamar bundanya, dress yang dimaksud Sowon terletak diatas kasur. Ryujin mengangkat dress dan melihat pantulan dirinya pada cermin.
Dressnya cantik berwarna putih polos berenda dengan panjang selutut tapi bagian atasnya model sabrina. Baju apapun pilihan ibunya pasti bagus.
.
.
.
Asahi memarkirkan mobilnya di basement mall. Ia dan Haruto pergi lebih awal walau acara Ryujin masih beberapa jam lagi, karena harus membeli hadiah terlebih dahulu.
Kakak beradik itu memasuki salah satu jewerly store ternama dan disambut hangat oleh pelayannya.
Toko tersebut merupakan rekomendasi Mina, ibu mereka sering sekali membeli perhiasan disitu.
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?"
"Saya ingin sesuatu yang cantik dan yang paling direkomendasikan disini."
"Baik tuan mohon tunggu sebentar."
Sebenarnya Asahi tidak tahu akan membelikan apa untuk Ryujin, pokoknya kalau ada yang bagus ia akan langsung beli.
Setelah beberapa saat akhirnya si pelayan datang dengan berbagai macam perhiasan. Mulai dari cincin, anting, kalung, dan gelang dengan berbagai macam bentuk.
"Hmm... sepertinya deretan kalung itu bagus deh bang."
Haruto menunjuk pada deretan kalung. Asahi setuju, ia memang sengaja mengajak adiknya itu untuk memilih hadiah terutama tentang perhiasan. Pilihannya selalu bagus.

KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE - Asahi Ryujin
Fanfic[COMPLETED] ✓ "Perihal takdir, cinta, luka dan melepaskan" "Cintaku seperti mawar merah, sekarang memang terlihat indah tapi duriku yang tajam akan melukaimu. Cintaku seperti mawar merah, benar. Aromanya begitu harum tapi semakin kau dekati, semakin...