Jihoon sedang berada di rumah Junkyu, ia ingin membahas soal yang dialami Ryujin di kampus.
"Jaemin ganggu Ryujin Jun."
"Jangan becanda lo Hoon."
"Ngapain juga gue becanda, gue liat sendiri si Jaemin hampir nampar Ryujin."
"Motif dia ganggu Ryujin apa?"
"Gue gak tau, dia bilang kalau Ryujin berulah. Jelas gue gak percaya."
"Lo udah tanya Ryujin?" Jihoon menggeleng.
"Biarin Ryujin yang cerita duluan. Arghhh."
Jihoon mengacak rambutnya kasar. Junkyu juga menjadi kesal, kenapa Jaemin harus muncul kembali di kehidupan mereka, terutama Jihoon.
"Gua gak akan tinggal diam kalau sampe Ryujin kenapa-kenapa."
"Udah gue ancam Jun, tapi lo tau sendiri kan gimana bencinya Jaemin ke gue."
Junkyu mengerti maksud perkataan Jihoon. Ada masa lalu yang belum selesai diantara keduanya.
"Padahal lo sama Lia aja udah kelar, tapi Jaemin masih sebenci itu sama lo."
"Gue rasa bukan cuma karena Lia aja. Tapi yang terpenting sekarang Ryujin gak boleh dalam bahaya."
"Tenang ya Hoon, kita coba selesaikan masalahnya bareng. Lo gak harus nanggung sendiri, gue siap bantu apalagi menyangkut Ryujin."
"Thanks bro," Junkyu mengangguk.
Junkyu dan Jihoon sudah bersahabat lama bahkan dari mereka kecil. Lalu apa mereka tidak pernah bertengkar? jawabannya pernah.
Tapi mereka tau bahwa masalah yang timbul pasti karena kesalah pahaman dan kunci penyelesaiannya adalah saling berbicara baik-baik tanpa terbawa emosi.
.
.
.
Asahi dan Ryujin sama-sama ada kuliah siang, awalanya Asahi ingin menjemput Ryujin sekalian karena memang mereka akan pergi juga nantinya.
Tetapi Ryujin menolak, ia pergi bersama Chaeryeong saja karena Jihoon juga tidak ada jadwal ngampus.
Jam kuliah mereka selesai sekitar jam 3 sore dan mereka sepakat untuk saling bertemu di parkiran sayap timur. Ternyata kelas Asahi lebih dulu selesai dan kini ia sudah menunggu Ryujin di parkiran.
Dua puluh menit kemudian, Ryujin sudah berada di parkiran dan mencari keberadaan Asahi. Ternyata Asahi berdiri di samping mobilnya tapi seperti sedang bersama seseorang.
"Sa."
Saat Asahi membalikkan badannya terlihat jelas ada seorang wanita juga disitu.
"Ya udah kalian lanjut aja."
Ryujin hendak pergi dari situ tapi langkahnya terhenti karena ditahan oleh Asahi.
"Gak. Lo gak usah pergi."
"Tapi lo lagi bareng Soojin."
"Gue disini buat nunggu lo." Akhirnya Ryujin mengalah dan diam disitu tidak jadi pergi.
"Hai Jin." sapa Soojin sembari melambaikan tangannya dan tersenyum.
Oh sungguh drama apa lagi ini, kenapa Soojin pintar sekali berakting. Bahkan terlihat sekali sikapnya yang santai seperti itu.
"Lo ada apa nemuin Asahi Jin?"
Ryujin tidak menjawab pertanyaan dari Soojin, malah Asahi yang mewakili.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ "Perihal takdir, cinta, luka dan melepaskan" "Cintaku seperti mawar merah, sekarang memang terlihat indah tapi duriku yang tajam akan melukaimu. Cintaku seperti mawar merah, benar. Aromanya begitu harum tapi semakin kau dekati, semakin...