Wanita yang tertabrak mobil itu sudah dibawa ke puskesmas terdekat, dan syukurnya itu bukan Ryujin.
Asahi memegangi lututnya, badannya lemas karena terlalu cemas dan takut kalau wanita yang kecelakaan itu Ryujin, perasaannya masih campur aduk sekarang.
"Lo kenapa As?"
"Gapapa."
Asahi masih memegangi lututnya dan sesekali menyeimbangkan tubuhnya di pegangan mobil Jip.
"Kita harus cari Ryujin lagi."
"Tapi lo kayak kesakitan gitu As, serius lo gapapa?"
"Gue gapapa, ayo."
Asahi mencoba menguatkan dirinya, ia mulai berdiri dan meminta tour guide itu untuk kembali mencari.
Pencarian mereka sudah ada diujung jalan yang bisa terlewati oleh mobil, kalau ingin mencari lagi sekitaran ujung wilayah pantai harus berjalan kaki.
"Oke As, lo cari sekitaran pantai sana dan gue sekitaran situ. Kalau gak nemu, balik lagi kesini," Asahi mengangguk.
Asahi dan Junkyu mencari di dua area berbeda agar lebih cepat menemukan Ryujin. Asahi terus mencari sembari meneriakkan nama Ryujin walaupun sesekali ia harus mengatur nafasnya.
.
.
.
"Sungchan kemana sih, katanya cuma bentar."
"Ya ampun hp gue malah mati segala lagi."
"Gue gak tau jalan pulang, mana ini tempatnya jauh dan gue gak mungkin pulang jalan kaki."
Ryujin bangun dari duduknya dan melihat sekitar tempat tersebut. Jadi sedari tadi ia dan Sungchan berada di tempat yang sepi dan jarang sekali orang lewat. Mereka datang ke tempat tersebut juga diantar oleh tour guide.
Setelah Sungchan mengambil beberapa kali footage videonya, ia meminta Ryujin untuk menunggu disana karena akan membawa sesuatu untuk properti videonya yang tertinggal di mobil.
"Ternyata emang sebagus ini pemandangannya, pantes Sungchan ngajak kesini."
"Sunsetnya bagus banget, yah tapi gak bisa gue foto jadinya."
Matahari sudah mulai turun perlahan dan memperlihatkan senja berwarna orange disana yang menghiasi langit sore ini.
"Wah bagus banget."
Ryujin terus-menerus memuji keindahan senja tersebut, tak lupa senyuman yang selalu terpancar dari wajahnya.
Sesekali Ryujin juga melihat sekitar, siapa tahu Sungchan sudah kembali. Saat melihat kearah samping kiri, Ryujin melihat seseorang yang tengah berlari tergesa-gesa ke arahnya.
"Itu Asahi bukan ya?"
"Loh iya Asahi."
Seseorang yang berlari itu memang Asahi, kini Asahi sudah berada di depan Ryujin dengan nafas yang masih tak beraturan.
"Sa ko lo disini? ada apa? bukannya lo ada di..."
Grep - Tiba-tiba Asahi memeluk Ryujin, bahkan mendekapnya dengan sangat erat.
Ryujin yang kebingungan dengan pelukan tiba-tiba dari Asahi hanya bisa terdiam. Tapi lama-lama Ryujin menyadari sesuatu kalau pelukan Asahi kini ditambah dengan suara tangisan.
"Sa? Asahi? lo nangis? Sa? ada apa sih? Sa lo gapapa? Sa lo kenapa?"
Ryujin mencoba untuk melepaskan pelukan Asahi tapi tidak bisa, Asahi malah semakin memeluk Ryujin dengan erat sembari menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ "Perihal takdir, cinta, luka dan melepaskan" "Cintaku seperti mawar merah, sekarang memang terlihat indah tapi duriku yang tajam akan melukaimu. Cintaku seperti mawar merah, benar. Aromanya begitu harum tapi semakin kau dekati, semakin...