Asahi menemui Haruto di belakang rumah, adiknya itu baru pulang setelah dua hari menginap di rumah Jeongwoo.
"Ruto jangan keseringan nginap di rumah Jeongwoo, terus lo juga harus beresin barang-barang lo karena setelah ibu resmi bercerai kita akan pindah ke rumah eyang."
"Gue bukan dari Jeongwoo, tapi Junghwan. Nih," Haruto melempar sesuatu pada Asahi.
"Undangan?"
"Iya, kak Ryujin nikah."
Awalnya Asahi tidak menghiraukan undangan itu tapi saat mendengar perkataan Haruto, ia langsung mengecek dan benar saja kalau lusa adalah pernikahan Ryujin.
Kaki Asahi lemas, kabar tersebut begitu mendadak baginya. Padahal sudah waktunya ia memperbaiki keadaan dan bisa bersama dengan Ryujin tapi malah begini.
"Kenapa orang dewasa begitu rumit? kalau kayak gini mending gue gak kenal cinta."
Setelah berkata begitu, Haruto berjalan masuk ke dalam rumah tapi sebelumnya menepuk pundak kakaknya untuk menenangkan.
"Sabar ya bang."
Asahi buru-buru mengambil ponsel di saku celananya dan segera menelepon Ryujin tapi sayang, panggilan itu tidak diangkat, hal itu tentu menambah kegelisahan Asahi. Asahi berpikir apakah maksud perkataan Ryujin waktu itu adalah ini?
.
.
.
Satu hari sebelum hari pernikahan, keluarga Ryujin sudah mulai menginap di hotel yang dekat dengan tempat acara. Ryujin juga diberikan kejutan Bridal Shower oleh Chaeryeong dan Minju.
"Jin lo udah siap?" Ryujin tidak menjawab pertanyaan Chaeryeong.
Minju duduk disamping Ryujin kemudian mengusap punggung sahabatnya itu.
"Kita tau ini pasti sulit buat lo tapi mungkin dengan ini lo bisa lupain Asahi."
"Iya Jin, ini pasti rencana Tuhan yang terbaik buat lo dan Asahi," Chaeryeong juga duduk disamping Ryujin.
"Gue cuma takut kalau pilihan gue salah, bahkan sampai saat ini yang ada dipikiran gue cuma Asahi."
"Lo udah berjuang sebisa lo buat berada disisi Asahi jadi lo jangan takut, apalagi nyalahin diri sendiri. Manusia cuma bisa berencana Jin."
"Tapi Min..."
Lagi-lagi entah sudah berapa kali Ryujin menangis, bahkan sekarang ia tidak ada waktu untuk melihat Asahi sebelum pernikahannya.
"Udah ya, besok adalah hari bahagia lo. Gue, Minju dan semua keluarga lo pasti gak mau liat lo sedih kayak gini, mungkin ini cara Tuhan kirim kak Hyunsuk buat bahagiain lo."
Tangisan Ryujin semakin kencang, otomatis Chaeryeong dan Minju dengan sigap memeluk sahabatnya itu untuk menenangkan.
.
Ryujin mengantar Chaaryeong dan Minju sampai lobi hotel dan tak sengaja melihat Junghwan bersama Haruto juga satu gadis yang pernah ia liat saat turnamen basket waktu itu.
"Ya udah kita pulang dulu ya Jin, bye."
"Hati-hati ya."
Charyeong dan Minju sudah berjalan keluar hotel. Junghwan menyadari keberadaan kakaknya dan langsung menghampiri Ryujin, termasuk Haruto dan gadis itu.
"Kak, kak Haruto mau bilang sesuatu katanya."
"Iya kak."
"Oh oke, gimana kalau kita ke cafe hotel ini aja biar lebih enak ngobrolnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ "Perihal takdir, cinta, luka dan melepaskan" "Cintaku seperti mawar merah, sekarang memang terlihat indah tapi duriku yang tajam akan melukaimu. Cintaku seperti mawar merah, benar. Aromanya begitu harum tapi semakin kau dekati, semakin...