Sedari pagi suasana rumah Junkyu sudah sangat ramai karena banyak yang berkunjung juga para pekerja yang membantu persiapan acaranya.
"Jangan sampai ada yang tertinggal ya Jun."
"Siap bu, ini udah ko tinggal yang kecil-kecil aja besok pas mau berangkat."
"Acara siraman sama pengajiannya tuh besok kan ya?"
"Iya bu."
"Syukurlah, semoga lancar ya. Jadi gak sabar liat calon menantu ibu pakai adat Sunda, Soodam pasti cantik banget, soalnya ibu suka banget liat orang Sunda kalau pakai baju adat mereka."
"Jelas dong, calon istri Junkyu gitu."
"Nanti jangan nunda punya anak ya, ibu pengen cepat punya cucu juga biar samaan kayak Sowon."
"Ya ampun gak boleh iri loh."
"Bukan iri Jun, kan kamu tau kalau kamu itu anak satu-satunya ibu dan ayah jadi udah lama gak ada sosok anak kecil di samping ibu."
"Oke oke Junkyu pasti berusaha yang terbaik bu, emang mau berapa? dua? tiga? em dua belas?"
"Ih kamu, eh tapi boleh."
Jadi Junkyu sudah menemukan seseorang yang menyembuhkan lukanya. Hidup itu harus terus berjalan, kita harus membuka hati untuk orang baru juga.
Junkyu dan Soodam bertemu di tempat kerja, dan lusa adalah pernikahan mereka. Karena Soodam itu orang Bandung, jadi hari ini jadwalnya menyiapkan barang-barang yang akan dibawa sebagai hantaran, sedangkan berangkatnya besok.
.
.
.
Ryujin selesai merapihkan pakaian putranya, iya Ryujin memiliki anak laki-laki. Saat ini usianya sudah genap dua tahun dan namanya Hajun, banyak orang bilang Hajun itu mirip sekali dengan Hyunsuk.
"Gantengnya anak ayah."
"Siapa dulu ibunya."
"Iya sayang, gak ada yang bisa ngalahin cantiknya istri aku. Ya udah yuk kita berangkat sekarang."
Hari ini Ryujin akan mengunjungi rumah Junkyu untuk mengucapkan selamat, kebetulan ia dan Hyunsuk tidak bisa datang saat hari pernikahan karena Hyunsuk sedang ada urusan.
Ryujin juga tidak mengajak pengasuh Hajun karena akan mengunjungi rumah bundanya, sudah berapa kali bundanya itu menelepon karena ingin melihat cucunya.
.
"Selamat ya kak Junkyu, maaf juga gak bisa ikut ke Bandung."
"Makasih ya Ryu, gapapa kalian datang kesini aja gue udah seneng."
"Jaehyuk lo udah disini to?"
"Iya nih bang Jihoon, dari pagi gue jadi babu disini."
"Ya lo udah janji sama gue buat bantu-bantu."
"Iya iya tuan Junkyu."
Jaehyuk dan Junkyu jadi semakin akrab semenjak bertetangga, terutama mereka kerja di tempat yang sama. Sedangkan tempat kerja Jihoon jauh dari rumahnya, makanya ia tinggal sendiri di apartemen dekat kantornya.
"Hajun gak ikut kak Hyunsuk?"
"Ikut ko, tapi di omanya, biasa kangen katanya."
"Padahal minggu kemarin baru ketemu juga."
"Btw, bang Jihoon lo kapan nyusul dah? gak laku ya?"
"Sembarangan ya lo kalau ngomong."
"Bukan gak laku Jae, tapi gak berani aja. Yujin itu kan emang gak mau pacaran pengennya langsung nikah eh tapi itu orang gak gerak juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE - Asahi Ryujin
Fanfic[COMPLETED] ✓ "Perihal takdir, cinta, luka dan melepaskan" "Cintaku seperti mawar merah, sekarang memang terlihat indah tapi duriku yang tajam akan melukaimu. Cintaku seperti mawar merah, benar. Aromanya begitu harum tapi semakin kau dekati, semakin...