Asahi selesai mandi dan menaruh handuk basahnya di jemuran handuk miliknya sendiri yang ia taruh dibalkon kamarnya.
Biasanya sih emang dia malas buat turun kebawah untuk jemur handuk makanya ia meminta jemuran sendiri dan ia taruh di balkon kamarnya.
Untuk menutupi ketidak estetikan penaruhan jemuran baju, ia menaruh rak sepatu dengan beberapa hiasan bunga dan tentunya dengan kursi beserta meja kecil. Asahi sering hanya sekedar duduk-duduk santai disitu.
Tok tok tok
Pintu kamar Asahi terbuka, pemilik kamar tidak merespon dan hanya sibuk berkutat dengan lemari pakaiannya, ia sedang memilih baju untuk pergi.
Tenang saja, tadi Asahi keluar kamar mandi menggunakan kolor dan kaos putih polos agar tidak telanjang dada.
Orang yang masuk ke kamar Asahi merebahkan badannya sembari sibuk dengan ponsel dan beberapa kali bergumam tak jelas. Hingga ia mulai bertanya pada Asahi.
"Bang lo punya cewek?" tanya orang tersebut pada Asahi.
Tidak ada balasan, kemudian setelah mendapatkan baju yang sekiranya pas untuk dipakai pergi malam ini.
Asahi lantas masuk kembali ke kamar mandi luasnya, iya kamar mandinya Asahi itu luas dan bahkan ada ruang khusus untuk berganti pakaian yang ditutupi dengan dinding kaca dan tirai sehingga memang jaraknya tidak berdekatan dengan bathup maupun kloset ataupun shower.
Beberapa saat kemudian, Asahi keluar sudah rapi dengan pakaian yang ia kenakan. Kata ibunya malam ini acara keluarga jadi sebisa mungkin harus rapi.
Oleh karena itu, iya menggunakan kemeja putih polos kebesaran dan ditimpa oleh rompi berwarna krem dan menggunakan celana jins hitam tanpa robek-robek, biasanya Asahi suka menggunakan celana jins robek-robek.
"Gak ada," ucap Asahi singkat dan orang yang sedari tadi tiduran di ranjang Asahi hanya tersenyum tidak percaya, yang kemudian ia bangun dari aktivitas rebahannya dan merubah posisinya menjadi duduk.
Sedangkan Asahi sedang memeriksa tampilannya sembari merapikan rambut didepan cermin besar yang berukuran tinggi hampir setinggi Asahi dan apabila bercermin pasti kaki kitapun terlihat.
"Terus Putri Soojin Rachelisa siapa?"
Asahi menatap orang yang sedang duduk anteng menunggu responnya itu, kenapa dia tau Soojin-batin Asahi.
"Oh itu temen gue, napa?" tanya Asahi santai.
"Dia follow ige gue nih. Gue gak kenal kan, terus pas liat yang diikuti ternyata ada nama lo. Seumur-umur gak ada temen cewek lo yang follow akun gue. Ya jadi gue mikirnya ini cewek lo."
"Bukan Ruto," Jawab Asahi kepada orang yang bernama Ruto, iya. Ruto atau Haruto Bramono, adik kandung Asahi.
Setelah menjawab pertanyaan itu, Asahi mengambil ponselnya yang sedari tadi ia charge dan tas yang berada di sofa kemudian keluar kamarnya meninggalkan Haruto.
"Yah gue malah ditinggal."
Haruto dengan sedikit kesal pada kakaknya itu karena ia malah ditinggal gitu aja padahal ia udah bela-belain ngajak ngobrol di kamar sang kakak, dan Haruto kemudian juga pergi dari kamar Asahi.
.
.
.
Keluarga Ryujin mulai dari ayah, bunda, kakak dan adeknya sedang diperjalanan menuju tempat makan malam yang belum dijelaskan secara detail oleh kedua orangtuanya itu.
Pasalnya adalah, semua anggota keluarga termasuk Ryujin harus berpakaian rapi. Padahal biasanya kalau hanya sekedar kumpul keluarga sembari makan atau sekedar jalan-jalan tidak harus berpakaian rapi seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ "Perihal takdir, cinta, luka dan melepaskan" "Cintaku seperti mawar merah, sekarang memang terlihat indah tapi duriku yang tajam akan melukaimu. Cintaku seperti mawar merah, benar. Aromanya begitu harum tapi semakin kau dekati, semakin...