27 | VIDEO ANCAMAN

1.4K 334 17
                                    

"Don't you dare to make a mess with me!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Don't you dare to make a mess with me!"

Kalva Andrean Dinata —

•••

"Tugas ini adalah tugas kelompok, jadi silakan kalian membentuk kelompok bersama teman yang ingin kalian ajak bekerja sama, ya!" ucap Bu Patmi, wali kelas sekaligus guru Sejarah Indonesia yang saat ini sedang mengajar di kelas XI IPA 2.

"Baik, Bu!" ucap semua murid di dalam kelas.

"Ya sudah, kalau begitu ibu pamit karena jam pelajaran ibu sudah habis. Oh ya, guru PPKN kalian yang baru masih dalam tahap persiapan untuk mengajar, jadi sepertinya beliau akan terlambat masuk ke kelas. Tolong jangan ribut ya," pesan Bu Patmi yang sudah siap dengan tas beserta buku jurnal di tangannya.

Semua murid segera mengacungkan ibu jari mereka, tanda mereka mengerti apa yang Bu Patmi inginkan dari kelas XI IPA 2.

"Gerald?" panggil Bu Patmi. Membuat lelaki yang sedang mengecek agenda di note kecilnya itu menoleh dengan cepat.

"Ya, Bu?" tanya Gerald sopan.

"Tolong bantu jaga kelasmu agar tetap kondusif ya," pesan Bu Patmi sebelum akhirnya guru itu keluar dari kelas XI IPA 2.

Bener kata Gerald, tugasnya berkelompok. Batin Saras.

Setelah bertanya tentang tugas kemarin, Saras diantar pulang oleh Gerald yang kebetulan juga ingin mengantar kekasihnya pulang. Mereka bertiga berada dalam satu mobil dan melewati perjalanan yang cukup panjang sampai akhirnya Gerald menurunkan Saras di depan rumah gadis itu, lalu ia bergegas menancap gas menuju rumah Tammy.

Apa yang Saras dapatkan saat kembali ke rumahnya benar-benar membuatnya tercengang. Kondisi rumahnya sangat rapi dan bersih seperti habis mengadakan kerja bakti. Bahkan, cucian kotornya sudah tergantung bersih di jemuran mini di balkon kamarnya. Saras membatin, apa jangan-jangan Kalva yang melakukan semua ini? Yah, memangnya siapa lagi? Mereka hanya tinggal berdua di sini. Namun, Saras masih tak menyangka bahwa kakaknya yang jarang membersihkan rumah itu tiba-tiba kalap dan membuat seisi rumah terasa seperti baru.

Uang yang Kalva bicarakan juga benar-benar ada di lemari pakaiannya. Hal itu cukup membuat Saras membulatkan mata saat menghitung jumlahnya yang tidak sedikit. Ini seperti Kalva mengembalikan setengah dari asetnya yang disita oleh lelaki itu.

"Ras, skuy bareng!"

Saras tersadar dari lamunan ketika merasakan sentuhan pada punggungnya. Ternyata itu adalah Gerald yang mengajaknya untuk bergabung dalam kelompok lelaki itu. Tanpa pikir panjang, Saras menganggukkan kepalanya. Lagi pula, Saras pikir sekelompok dengan Gerald adalah suatu keberuntungan. Ketua kelasnya itu cukup pintar dalam pelajaran Sejarah Indonesia, jadi ia tidak perlu bersusah payah memikirkan bagaimana cara untuk menyelesaikan tugas mereka nanti.

[✔] AKSARASSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang