"Jangan suka ikut campur urusan orang lain. Ngurus hidup sendiri aja belum becus, sok-sokan ngurusin hidup gue. Emangnya hidup lo kurang seru?"
- Jasmine Saras Alkaren -
•••
"Nat, lo udah atur semuanya, 'kan? Oh, oke. Makasih, ya! Gue dateng sebentar lagi." Saras berbicara pada Natan via telepon dengan ponsel yang dijepit di antara telinga dan bahunya karena gadis itu sedang memoles lipstick hitam pada bibirnya.
Malam ini Saras akan mengikuti balapan liar dan bertaruh uang sebanyak . Jika kalian bertanya-tanya dari mana Saras mendapatkan uang untuk taruhan, padahal semua akses rekening dan e-wallet Saras sudah diblokir oleh sang kakak, jawabannya adalah Natan. Laki-laki bergaya ala punk itu sudah mengenal Saras sejak gadis itu terjun ke dalam dunia malam tersebut. Natan dengan kelembutan hatinya mengizinkan Saras untuk meminjam sedikit uangnya agar gadis itu bisa mengikuti balapan liar malam ini.
Apa Saras tidak khawatir ia akan jatuh ke dalam hutang yang tidak sedikit itu jika dirinya kalah balapan? Jawabannya, tentu saja tidak. Saras yakin akan kemampuannya. Di samping itu, Natan juga telah menyiapkan partner balapan yang di-request oleh Saras. Gadis itu merasa mampu mengalahkan pembalap amatir hanya dengan kecepatan rata-rata.
"Oke, semuanya udah beres. Sekarang gue tinggal berangkat ke sana dan menangin taruhan itu!" monolog Saras dengan amat percaya diri. Gadis itu mengakhiri riasannya dengan huruf 'M' yang digambar dengan eyeliner di pipi kirinya sebagai simbol MOXIE.
Baru saja dua langkah Saras meninggalkan meja riasnya, suara dering telepon membuat gadis itu berhenti melangkah. Display name si penelepon yang muncul di layar ponselnya membuat alis Saras naik sebelah. Tanpa menunggu lama, ibu jari Saras menggeser tombol hijau hingga panggilan pun terhubung.
"Lo gila?! Jam segini lo mau ke mana, hah?!"
Saras spontan menjauhkan ponselnya untuk menghindari kerusakan gendang telinga. Suara teriakan seseorang di seberang sana benar-benar mengejutkannya. "Leo! Enggak ada adab lo, ye! Liat udah jam berapa ini, lo masih aja teriak-teriak kayak monkey di margasatwa!" desis Saras sambil memejamkan matanya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] AKSARASSA
Ficção Adolescente[ TELAH TERBIT | PART MASIH LENGKAP ] "Tuhan memang satu, kita yang tak sama." - A. Darian Aksata "Tolong tanyakan pada Tuhanmu, bolehkah aku yang bukan umat-Nya mencintai hamba-Nya?" - Jasmine Saras Alkaren "Aksa dan Saras hanya ditakdirkan untuk b...