"Setiap orang punya rahasia. Setiap orang punya masa lalu kelamnya masing-masing. Kenapa, sih, lo gencar banget mau bongkar rahasia gue? Apa lo enggak punya rahasia tersendiri, hah?"
— Jasmine Saras Alkaren —
•••
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Hari ini adalah hari perayaan hari ulang tahun SMA McKenzie yang ke-21. Halaman sekolah sudah ramai oleh pengurus OSIS yang sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk memeriahkan acara tersebut. Ada yang membantu mendekorasi panggung, membangun tenda stand, dan ada juga yang mengecek sound sebelum acara dimulai demi hasil akhir yang memuaskan.
"Tim dua? Tim dua, kalian denger suara gue, enggak?" Satria berbicara dengan rekannya melalui walkie-talkie. "Oh denger? Iya, ini gue butuh bantuan sekarang. Tolong yang sekiranya lagi senggang, tolong banget bawain speaker yang ada di ruang OSIS, ya? Oke, makasih."
"Speaker di ruang OSIS bukannya udah dipindahin, Sat?" tanya Gerald yang baru saja selesai membantu tim dekorasi.
"Lah, dipindahin ke mana? Sama siapa?" Satria malah balik bertanya karena tidak tahu bahwa speaker yang ia maksud telah dipindahkan oleh seseorang.
"Dipindahin sama Samuel ke--ke mana, ya? Gue juga lupa lagi," jawab Gerald yang kemudian menepuk dahinya ketika tak berhasil mengingat di mana Samuel memindahkan speaker OSIS.
"Ya udah, kalau gitu gue susulin Samuel sekarang dah. Lo fokus bantu-bantu di sini aja, Ger." Satria yang hendak pergi menyusul Samuel langsung ditahan oleh Gerald.
"Biar gue aja," ucap Gerald. "Lagian urusan di sini udah selesai kok."
"Lo serius?" tanya Satria untuk meyakinkan.
"Iya. Mending sekarang lo ke ruang musik gih. Sierra nervous, katanya mau liat lo dulu sebelum tampil. Ya udah, kalau gitu gue pamit susulin Samuel dulu, ya?" Gerald menepuk bahu Satria, kemudian pergi meninggalkan lelaki itu untuk mencari keberadaan Samuel.
Selain hiruk pikuk pengurus OSIS, ada pula kerusuhan yang terjadi di sebuah markas yang terletak di kantin belakang sekolah. MOXIE sedang ribut karena tiba-tiba Leo mengirimkan pesan bahwa ia tak bisa ikut tampil dengan mereka, padahal saat latihan kemarin lelaki itu masih terlihat antusias.
"Leo anjing banget!" umpat Alta kesal.
"Lagian heran dah. Kok bisa tiba-tiba gini, sih? Bukannya kemarin pas latihan si Leo masih keliatan antusias, ya?" tanya Bara, tak habis pikir dengan Leo yang tiba-tiba membatalkan rencana untuk perform bersama mereka.
"Ya udahlah. Mau gimana lagi? Lagian alasan dia cukup logis kok. Dia mau jenguk tantenya yang tiba-tiba sakit di Kanada." Saras yang sejak tadi hanya diam termenung akhirnya angkat bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] AKSARASSA
Ficção Adolescente[ TELAH TERBIT | PART MASIH LENGKAP ] "Tuhan memang satu, kita yang tak sama." - A. Darian Aksata "Tolong tanyakan pada Tuhanmu, bolehkah aku yang bukan umat-Nya mencintai hamba-Nya?" - Jasmine Saras Alkaren "Aksa dan Saras hanya ditakdirkan untuk b...