19. Skizofrenia

47 7 0
                                    

Happy reading, Love. ✨

"Dibanding sibuk mencari sembuh, lebih baik mencari cari agar segera tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dibanding sibuk mencari sembuh, lebih baik mencari cari agar segera tenang."

[]

Baskara telah berada di condong barat pertiwi. Gadis cantik dengan rambut kecokelatan itu telah siap dengan dress selutut dan rambut indahnya digerai menjuntai sepunggung. Ini bukan pertama kalinya ia harus ke psikiater, hanya saja setelah dua tahun ia memutuskan berhenti konsul kali ini ia harus memberanikan diri konsul lagi.

Sore ini bukan hanya ditemani oleh ketiga sahabatnya, Rachell juga ditemani oleh Adriani selaku wali yang mendampingi. Fajar baru saja datang dengan mobil pajero sport dakar berwarna putih yang biasa ia kenakan. Dia turun bersama Galang dan Langit yang ikut serta mengantarkan Rachell.

"Don't be afraid, you'll never be alone," ucap Langit mengusap lembut rambut Rachell.

Rachell mengangguk singkat, ia bersama Adriani dan Langit duduk di bangku tengah, sementara Galang menemani Fajar yang sedang menyetir. Sekitar empat puluh lima menit perjalanan akhirnya mereka sampai di salah satu rumah sakit jiwa yang terkenal di ibu kota. Rachell yang telah membuat janji langsung dipersilahkan masuk setelah registrasi.

Banyak tes yang dilalui gadis itu, Adriani serta ketiga sahabatnya juga menemani karena sang psikiater juga memberikan beberapa pertanyaan ke mereka untuk diagnosa Rachell. Gadis itu tampak ceria, setelah mendengar cerita yang dijelaskan oleh Adriani membuat psikiater Rachell menatap gadis itu sendu.

Sempat ada keraguan Galang menceritakan suatu hal yang janggal pada Rachell. Hari itu dia tidak sengaja melihat Rachell tengah mengobrol sendiri, bahkan ketika dalam terpuruknya Galang memergoki Rachell seakan berbicara dengan seseorang dan memeluk entah siapa karena dia tidak dapat melihatnya.

Awal dugaan Rachell memiliki kemampuan supranatural, sayangnya hal itu salah. Gadis itu ternyata mengalami halusinasi hingga delusi. Untuk memastikan diagnosanya sang psikiater memberikan Rachell beberapa tes kuesioner. Hingga hasil yang keluar gadis itu di diagnosa terkena skizofrenia paranoid.

"Ada baiknya pasien dirawat dulu di sini untuk observasi," saran Obelia, psikiater.

"I'm not crazy, Dok. Is there a crazy person who just won the math Olympiad?" protes Rachell.

Obelia tersenyum kecil. "That's not what I mean. Tindakan menyakiti diri sendiri yang hampir membuat kamu melakukan bunuh diri itu sangat berbahaya. Apalagi gejala semacam delusi yang kamu alami," terang Obelia.

"Rawat jalan aja, ya? You can give me any amount of medicine, I'm used to taking a lot of medicine. Kalau aku dirawat nanti papa sama mama bakal makin malu punya anak kaya aku. Udah penyakitan masa gila juga," sesal Rachell.

HipotimiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang