Happy reading, Love ✨
"Nyatanya, orang lama kerap kali menjadi pemenang. Karena kebanyakan lebih memilih untuk memperbaiki dibanding harus membuat dari awal lagi."
[ ;ɞ ]
3 bulan lalu
Seorang laki-laki dengan tinggi seratus delapan puluh lima senti yang meter itu langsung menuju ke rumah sakit selepas landing dari penerbangan hampir delapan belas jam lamanya. Dari balik kaca transparan itu ia dapat melihat seorang gadis yang selama ini ia rindukan.
Tubuhnya ringkih dengan berbagai alat medis yang menancap di tubuh mungil itu.Tangannya mengepal dengan nafas yang memburu. Seharusnya ia kembali ke Indonesia sedari dulu, bukannya terus mengulur waktu dan membuat kesempatannya semakin menipis untuk membahagiakan gadis itu. Kilatan amarah tampak jelas di iris kelabu itu. Kali ini ia tidak akan memaafkan siapa pun yang telah menyakiti gadisnya.
“Geon, kamu langsung ke sini?” tegur Wijaya saat baru saja sampai di ruang ICU untuk menunggu Rachell karena ini adalah jadwalnya bersama Heera bergantian menunggu gadis itu.
Geon Regendra, sosok laki-laki sempurna yang selama ini Rachell nantikan. Dari sepuluh tahun lalu Geon harus pindah ke Belanda karena pekerjaan orang tuanya. Ia telah berjanji pada Rachell, jika nanti ia datang untuk melamar sekaligus menjemput gadis itu. Selama di Belanda Geon selalu mendapatkan kabar Rachell dari Fajar.
Ia marah besar saat mendengar kabar gadis itu telah dipermainkan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, tanpa pikir panjang Geon langsung memutuskan untuk kembali ke Indonesia tanpa kedua orang tuanya.
Geon menyalimi tangan Wijaya dan Heera, ia tersenyum tipis dan mengangguk singkat. “I miss my girl so fucking much, Yah,” balas Geon.
“Keadaan Rachell semakin melemah, Geon. Bunda takut kalau Rachell tidak bisa bertahan lebih lama lagi,” ujar Heera setengah berbisik.
Geon beranjak untuk memeluk Heera, wanita itu lebih pendek darinya sekitar dua puluh senti meter. “Rachell adalah gadisku yang kuat, Bunda. Dia pasti akan bertahan. Aku akan menepatiku janjiku segera,” ungkap Geon.
“Do you really love Rachell, Geon?” Geon mengangguk tegas.
“I'll take her away immediately and give her the happiness she's always wanted,” balas Geon.
“Adinata tidak akan membiarkanmu membawa Rachell begitu saja,” timpal Wijaya.
Geon terkekeh ringan. “Apakah ayah lupa jika aku adalah calon suaminya Rachell?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Hipotimia
Teen FictionKenyataannya tidak ada kehidupan yang benar-benar sempurna. Semua kisah pasti memiliki luka. Tuhan menciptakannya dengan sebuah senyuman indah dengan lesung pipi di pipi kanannya, tapi semesta justru merenggut senyumannya. Berpura-pura seakan tidak...