14. Oma

59 8 0
                                    

Happy reading, Love. ✨

"Kasih sayang paling hangat adalah kasih sayang seorang nenek pada cucunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kasih sayang paling hangat adalah kasih sayang seorang nenek pada cucunya."

[ ]

Sudah dua puluh menit lamanya Rachell memeluk wanita paruh baya itu dan ia masih saja enggan melepaskan pelukannya. Adriani mencium rambut kecokelatan milik Rachell, ia juga mengelus punggung Rachell lembut.

“Lesyaqueen, didn't papa tell you to go your room and go study??” sentak Alfano yang membuat Rachell terlonjak kaget.

“Al, jangan terlalu keras pada Lesya,” peringat Adriani.

“Kamu belum makan ‘kan, Sayang? Oma sudah buatkan makanan kesukaan kamu, kita makan malam bersama, ya?” tawar Adriani lembut.

Rachell mengangguk antusias, iris hazel milik Rachell berbinar saat melihat menu-menu di meja makan merupakan makanan favoritnya semua. Adriani mengambilkan nasi serta lauk pauk untuk Rachell hingga piring gadis itu hampir penuh. Ia duduk di samping Rachell menemani gadis itu makan dengan lahap.

Adriani menyelipkan rambut gadis itu agar tidak menghalangi Rachell yang sedang makan. Lama tidak melihat tubuh ramping Rachell, Adriani baru menyadari jika cucunya itu semakin kurus.

“Enak, Oma. Masakan oma selalu menjadi makanan favorit Lesya,” kata Rachell yang lahap memakan masakan Adriani.

“Eat a lot, Sweetheart.”

Tangan keriput Adriani menyingkirkan sebutir nasi yang tertinggal di ujung bibir Rachell. Ia senang melihat cucunya makan dengan lahap. Setelah menghabiskan makanannya Rachell kembali ke kamar untuk belajar sesuai perintah Alfano.

Sekitar dua jam kemudian, Adriani datang ke kamarnya membawa segelas air putih. Rachell tersenyum menyambutnya, Adriani duduk di pinggir kasur untuk menemaninya belajar.

“Don't push yourself too hard, Sweetheart. Istirahat, ini sudah malam. Kamu sudah minum obat?” tanya Adriani membelai lembut kepala Rachell.

“Sedikit lagi, Oma.”

“Are you happy living here, Lesyaqueen?”

Rachell terdiam mendengar pertanyaan dari Adriani. Ia bingung, lebih tepatnya ia tidak tahu bagaimana bahagia yang sebenarnya. Tapi senyum manis ditunjukkan Rachell ke Adriani. Tangan keriput itu menangkup wajah oval Rachell, ia membelai lesung pipi Rachell yang menambah kadar manis gadis itu.

“Lesya happy, Oma. Di sini Lesya punya Fajar, Galang, sama Langit. So, Lesya wasn't lonely,” jawab Rachell.

“Oh iya, oma lupa.”

HipotimiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang