Kenyataannya tidak ada kehidupan yang benar-benar sempurna. Semua kisah pasti memiliki luka. Tuhan menciptakannya dengan sebuah senyuman indah dengan lesung pipi di pipi kanannya, tapi semesta justru merenggut senyumannya.
Berpura-pura seakan tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mirror treatment ternyata semenyenangkan itu."
[ ;ɞ ]
Seorang gadis dengan pakaian ketat dan makeup yang cukup kentara menghampiri Langit dan Rachell. Gadis itu dengan kasar menarik Rachell dari samping Langit, sayangnya Langit justru mendorong gadis itu karena tak terima hendak menjauhkan Rachell darinya.
“What the hell are you doing, Jor!” sentak Langit kesal.
“What the hell with you, Lang. Kamu gak bisa jemput aku pagi ini karena jemput Rachell? Harus banget juga gandengan tangan kaya gitu? Kamu aja selalu nolak kalau aku mau gandeng kamu,” protes Kejora.
“For your information, Langit gak jemput gue tapi gue kebetulan tinggal di rumah Langit,” koreksi Rachell santai.
“Kaya orang miskin aja numpang segala,” cibir Ghea.
“Shut the fuck up. Rachell gak numpang di rumah gue, dia emang untuk sementara waktu tinggal di rumah gue karena di rumahnya gak ada orang,” sela Langit membela Rachell.
“Pacar lo Kejora, Lang. Kenapa lo bela Rachell?” tegur Maudy.
“Karena Rachell sahabat gue. Gue gak suka ada orang yang menyudutkan sahabat gue.”
“Langit!” sentak Kejora.
“What the fuck? Cuman masalah sepele gak usah dibesar-besarkan. I'm not your driver, I don't have to pick you up,” balas Langit jengah.
“Lo jadi cewek jangan kegatelan dong, Chell. Respect me as Langit's girlfriend,” tegur Kejora.
Rachell hanya tersenyum tipis membalasnya. “Why the fuck do you have to be jealous? Gue cuman teman kecilnya Langit kok,” balas Rachell.
Tidak ingin memperpanjang masalah, Langit menggandeng tangan Rachell dan menariknya pergi dari sana.
“Pacar lo galak, Lang,” komentar Rachell.
“Shut up, Chell.”
Sepasang iris coklat itu terpaku saat melihat seorang gadis dengan rambut kecokelatan yang selama tiga bulan ini tidak pernah ia lihat. Ia tidak dapat berdusta jika gadis itu tampak lebih cantik saat ini.
“Hi, Ren. How are you doing?” sapa Rachell santai dan duduk di samping Daren.
“Tempat duduk gue masih di sini, ‘kan?” tanya Rachell untuk memastikan.