Happy reading, Love ✨
"Untuk jiwa yang telah lama tenang, semoga kebahagiaan menjadi temanmu di langit."
[ ;ɞ ]
Waktu ternyata berjalan begitu cepat, gadis cantik dengan lesung pipi di pipi kanannya itu telah tumbuh dewasa menjadi wanita cantik dengan karier yang cemerlang meski di usianya yang cukup belia.
Rachell memutuskan untuk ikut berkarya di dunia fashion sama seperti Grazella dan mimpinya dulu, ingin menjadi seperti mama. Rachell bahkan telah membuat brand sendiri yang baru saja ia rintis dari tahun lalu. Hubungannya dengan Alfano dan Grazella semakin membaik, begitu pun dengan adiknya, El.
Saat ini ia tengah membawa sebuket bunga tulip putih untuk mengunjungi makam sahabatnya yang sangat ia rindukan. Gundukan tanah yang ditutupi rerumputan hijau masih saja membuat Rachell sesak saat melihatnya.
“Hi, Lang. Gimana keadaan di atas sana? What's more fun than earth? I'm sorry I get a chance to visit you today, gue lagi sibuk urus butik. I've made it, Lang. Thank you for everything you’ve done for me.”
Rachell menaburkan kelopak-kelopak mawar di atas makam Galang dan menyirami nisannya dengan air mawar yang ia bawa juga. Sebuket bunga tulip putih ia senderkan di depan nisan Galang, kemudian jemari lentiknya mengusap lembut nisan keramik itu.
“I have good news, this year Regendra and I will get married. Anaknya Langit bulan lalu baru lahir, has Sky told you about it yet? Fajar juga baru aja selesai sekolah penerbangan, sekarang dia jadi pilot di salah satu maskapai di Jepang. We've realized our dreams one by one, Lang. If you were here, you'd have realized your dreams too.”
Rachell tersenyum tulus, ia masih setia mengusap lembut nisan makam Galang. Tujuh tahun memang bukan waktu yang sebentar, banyak waktu yang Rachell gunakan untuk bangkit dari keterpurukan. Tapi untuk memperbaiki semuanya bukan berarti mustahil, terbukti saat ini satu persatu mulai bangkit.
Persahabatan mereka masih terjalin dengan baik, hanya saja saat ini cukup susah untuk berkumpul bersama karena kesibukan masing-masing. Tapi mereka masih kerap hadir untuk merayakan pencapaian masing-masing.
Bulan lalu anak pertama dari Langit baru saja lahir, laki-laki itu menikah muda karena dijodohkan. Meski awalnya sempat menolak dan bahkan kabur tapi akhirnya Langit menerima dan saat ini telah memiliki keluarga kecil yang bahagia.
Fajar baru saja menyelesaikan sekolah penerbangannya, meski pilot bukan menjadi salah satu tujuannya dulu. Awalnya Fajar ingin menjadi dokter, hanya saja kegagalan masuk PTN membuat Fajar akhirnya iseng mengikuti tes masuk sekolah penerbangan yang ternyata diterima.
Melihat langit yang mulai menggelap membuat Rachell akhirnya beranjak dari sana. Kabar bahagia lain adalah pelan-pelan trauma pada hujan Rachell mulai hilang, meski belum sepenuhnya tapi gadis itu sudah dapat mengendalikan ketakutannya.
“Udah mau hujan, gue pulang dulu. Nanti kalau senggang gue akan kunjungi lo lagi. Bye, Lang. I really miss you, tonight come to my dream.”
Hujan turun saat Rachell keluar dari pemakaman. Belum sempat memasuki mobilnya, tirta cakrawala itu terlebih dahulu membasahi tubuh Rachell. Iris hazel itu menatap ke langit, ia terpejam merasakan air-air yang berjatuhan menimpa kulitnya. Benar kata Galang, hujan itu tidak selalu tentang ketakutan melainkan keseruan juga berada di dalamnya.
Rachell kembali membuka matanya saat merasa air hujan tidak lagi membasahi kulitnya. Sebuah payung bersama seorang pria dengan setelan jas kantor yang berwibawa ternyata baru saja menghalangi hujan mengguyur tubuhnya.
“Kenapa main hujan, Ratu? Ayo masuk mobil, nanti kamu sakit kalau main hujan,” tegurnya.
Rachell mengambil payung yang dibawa oleh pria itu. “I just found out that rain is fun, Re. Ayo kita main hujan dulu baru pulang,” balas Rachell.
Geon menatap wanita yang sangat ia cintai itu tulus. “Aren't you afraid of the rain anymore?” Rachell menggeleng pelan.
“Aku sudah mengikhlaskan semua yang terjadi. Rain is not all about bad luck."
Pada akhirnya Rachell dan Geon bermain hujan sejenak. Mereka menari di bawah guyuran hertati. Senyum manis yang menampilkan lesung pipi di pipi kanannya itu tampak menambah kadar kecantikan di paras ayu Rachell. Ia senang, akhirnya ia sembuh.
__________________________________________
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Hipotimia
Teen FictionKenyataannya tidak ada kehidupan yang benar-benar sempurna. Semua kisah pasti memiliki luka. Tuhan menciptakannya dengan sebuah senyuman indah dengan lesung pipi di pipi kanannya, tapi semesta justru merenggut senyumannya. Berpura-pura seakan tidak...