Happy reading, Love ✨
"Dengan cinta yang begitu besar, sebuah daksa tidak mungkin akan tetap hidup jika cintanya pergi meninggalkan bentala."
[ ;ɞ ]
Berbagai alat medis masih terpasang sebagai penopang hidup gadis itu. Sudah satu minggu lebih ia terlelap, keadaannya semakin turun dan sama sekali tidak menunjukkan perkembangan. Iris coklat itu menatap sendu gadis yang berada di ruang ICU tersebut, rasanya ia sangat merindukan celotehan random dari gadis itu.
“Sebentar lagi lo akan sembuh, Chell. I beg you to be happy after this because I won't be able to guarantee your happiness after this,” lirih Galang.
Hari ini keduanya akan menjalani operasi. Kondisi Rachell sudah tidak lagi bisa menunggu terlalu lama untuk donor jantung yang ia butuh kan. Permintaan terakhir Galang, ia hanya ingin memandangi Rachell sampai puas meski seharusnya ia tidak akan pernah puas untuk memandangi paras ayu gadis itu.
“I actually want to hug you for the last time, tapi buat berdiri aja gue susah.” Galang terkekeh pilu melihat kondisinya saat ini.
Seorang dokter telah menegur Galang karena waktu operasi akan segera dimulai. Galang kembali ke ruang rawat inapnya dibantu Langit yang mendorong kursi rodanya. Semuanya berkumpul menemani Galang, seharusnya keduanya dapat diselamatkan. Sayangnya butuh waktu seminggu lagi untuk donor jantung Rachell akan tiba di Indonesia.
Kondisi Rachell semakin menurun, dokter tidak yakin Rachell akan bertahan lebih lama lagi. Maka dari itu keputusan Galang sudah bulat, ia lebih memilih mendonorkan jantungnya ketimbang harus mengamputasi kakinya dan ia tetap hidup tanpa ada kesempatan untuk meraih cita-citanya.
Langit terus membuang mukanya, ia adalah orang yang paling tidak siap kehilangan Galang. “Masih ada Fajar, Geon, sama Rachell, Lang. Lo gak akan kesepian,” tukas Galang yang paham dengan kondisi Langit.
“Kalau Rachell yang pergi, pasti kita gak akan sama-sama lagi. Fajar bakal semakin sibuk sama urusannya, Geon pasti bakal balik ke Belanda, lo sama gue juga belum tentu akan sedekat ini. At least if Rachell survives, this friendship will continue probably until the next generation,” sambung Galang terkekeh pelan.
“Gue titip, Rachell. Pastiin dia selalu ceria, gantiin gue sebagai badutnya,” pesan Galang.
“We'll definitely do it, Lang. Don't sweat it, Rachell will be safe with us,” balas Fajar.
Galang tersenyum simpul, ketiganya memeluk Galang sebelum dokter memeriksa dan mulai memberikan obat bius pada laki-laki itu. Elmira dan Mahendra tampak masih berat untuk mengikhlaskan Galang, meski kadang mereka seperti sering mengabaikan putra kedua mereka tapi tentu saja sebenarnya mereka sangat menyayangi Galang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hipotimia
Fiksi RemajaKenyataannya tidak ada kehidupan yang benar-benar sempurna. Semua kisah pasti memiliki luka. Tuhan menciptakannya dengan sebuah senyuman indah dengan lesung pipi di pipi kanannya, tapi semesta justru merenggut senyumannya. Berpura-pura seakan tidak...