50. Ayo Pulang, Lesyaqueen

26 3 0
                                    

Happy reading, Love ✨

"Ayo kita perbaiki dan mulai dari awal lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo kita perbaiki dan mulai dari awal lagi."

[]

Kelima remaja itu baru saja sampai di pelataran rumah Pratama. Rachell menyirit saat melihat mobil Alfano yang terparkir di sana. Ia mengeratkan genggamannya pada Geon, laki-laki itu mengusap punggung Rachell lembut menenangkan gadis itu. Galang dan Langit saling pandang, keduanya justru serempak menoleh ke arah Fajar untuk meminta saran.

“Kalau kamu gak nyaman, malam ini kamu menginap di rumahku aja,” saran Fajar melihat raut gelisah dari Rachell.

“Atau lo mau ke rumah gue aja?” tawar Galang.

Rachell menimang sejenak, ia tidak mungkin pergi bersama Geon karena laki-laki itu tinggal sendirian di apartemen. Saat hendak menjawab, Alfano ternyata lebih dulu mengetahui keberadaan mereka. Dia bersama Grazella di sampingnya dan Pratama serta Gempita yang baru saja keluar juga.

Galang dan Langit terus menatap Rachell untuk memastikan kondisi gadis itu, sementara Geon mengeratkan pelukannya protektif untuk memberikan rasa aman bagi Rachell. Fajar yang berdiri di samping Geon justru tidak berekspresi dan tampak lempeng-lempeng aja.

“Lesyaqueen,” panggil Alfano dengan senyum merekah.

Mereka heran melihat Alfano yang untuk pertama kalinya tersenyum ramah kepada Rachell. Saat pria itu mendekat Rachell tanpa sadar menghindar dan melangkah mundur beberapa langkah membuat Alfano berhenti mendekati Rachell.

“Jangan menjauh dari papa, Nak. Papa just wants to apologize,” ujar Alfano tulus.

Kedua iris hazel Rachell membulat.
“Apologize?” beonya terbata.

“Iya, Sayang. I've realized that I shouldn't keep blaming fate and avoiding it. Saya akan menerimamu sepenuhnya, kamu putri papa yang hebat,” urai Alfano.

Rachell masih belum bisa berkata apa pun, matanya mulai berkaca-kaca karena masih tidak percaya. “Papa serius?”

“Mama juga minta maaf, Nak. Maaf selama ini mama terlalu keras ke kamu. I did it all just because I was too scared to lose you,” terang Grazella.

“How can Lesya believe everything you said tonight?” lirih Rachell.

“Let's fix everything and let's start all over. Besok kamu ada jadwal konsul dengan psikiater, ‘kan? Mama sudah mengosongkan jadwal untuk menemani kamu besok dan jadi wali kamu,” ujar Grazella yang masih berusaha membujuk Rachell.

HipotimiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang