11. He was Break Up

115 8 2
                                    

Happy reading, Love. ✨

"Pemenangnya orang lama atau orang baru?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pemenangnya orang lama atau orang baru?"

[ ]

Siang itu seluruh murid SMA Pelita Bangsa tengah berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka. Tapi hal itu berbeda dengan Rachell yang tengah duduk di bangkunya dan sibuk bergulat bersama buku.

Seorang laki-laki menenteng paper bag menghampiri Rachell. Dia duduk di samping gadis yang tengah fokus belajar. Kedua mata hazel Rachell beralih menatap paper bag yang ditaruh di atas meja, ia menatap sepasang bola mata coklat tua penuh tanda tanya.

"Buat lo," ujar Daren memberikan paper bag itu kepada Rachell.

"Thanks, tapi lebih baik gak usah. Abis ini Fajar bakal datang kok bawa makan siang gue," tolak Rachell.

"Terserah lo mau lo makan atau buang, this is for you as my apology," ucap Daren.
Dahi Rachell berkerut. "Permintaan maaf apa?"

"Sebenarnya gue juga gak tahu salah gue apa. Tapi gue pikir kayanya lo marah deh sama gue. Dari kemarin gue rasa lo menghindar mulu," urai Daren.

"I wasn't angry, Daren."

"But why did you ignore me?"

"I didn't ignore you," balas Rachell.

"Kalau gitu kenapa lo kelihatan menghindar?"

"Menghindar gimana?" tanya Rachell balik.

Daren menghela nafas kasar. Ia duduk di samping gadis itu yang memang merupakan bangkunya. Daren menarik kursi Rachell agar lebih dekat dengannya karena tidak siap dengan gerakan tiba-tiba Daren membuat tubuh mungil gadis itu terhuyung hampir menimpa Daren.

"Jangan menghindar dari gue. Gue gak suka kalau lo bersikap dingin ke gue. I've crush on you," kata Daren yang membuat tubuh Rachell membeku.

Seperti ada banyak sekali kupu-kupu yang beterbangan di perut Rachell, semburat merah juga kentara di pipi Rachell. Semua buyar saat Rachell ingat ucapan Galang tempo hari lalu. Daren sudah memiliki kekasih, bahkan ia juga pernah melihat Daren pergi jalan bersama perempuan yang mungkin itu adalah kekasihnya.

Rachell menjauhkan kursinya dari Daren, ia kembali fokus pada buku dan catatannya menghiraukan Daren kembali. Meski saat ini ia tidak bisa membohongi jika jantungnya berdegup kencang karena pernyataan Daren barusan.

"Gue tahu ini kesannya kaya tiba-tiba. Tapi gue serius, Chell. Dari pertama lihat lo gue udah tertarik sama lo. Gue nyaman sama lo, gue suka semua hal tentang lo, dan gue gak suka setiap Galang sama yang lainnya jauhin gue dari lo. Chell, gue serius," urai Daren.

HipotimiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang