28

2.2K 359 51
                                        

"Gue suka sama lo."

Tubuh Rion menegang di pelukan Bella. "Bell?"

Bella melepaskan tangannya dari leher Rion. Tangannya ganti turun ke dada Rion dan memukul-mukul di sana. "Gue suka sama lo yang biasa aja, Yon. Jangan berubah. Gue juga aslinya canggung gara-gara kejadian semalem, tapi gue coba biasa aja. Yang gue gak suka lo, lo yang berubah langsung. Gue kenal lo udah 18 tahun, perubahan sikap lo yang sedikit aja gue udah ngerasa."

Rion meneguk ludahnya, ia menggenggam tangan Bella yang masih memukuli dadanya. "Bella ... maaf."

"Gue gak butuh maaf lo, yang gue butuh sikap lo balik lagi," ujar Bella sambil mendongakkan kepalanya. Netra coklat terang itu bertemu dengan netra coklat gelap milik Rion.

Lengkungan bulan sabit di bibir merah muda itu terbentuk. Rion menarik Bella ke dalam pelukannya. "I'm sorry, princess. Gue salah banget semalem. Dan kesalahan gue bertambah saat gue berusaha nyuekin lo. Gue gak enak, Bell waktu ngeliat lo. Perkataan Letta buat gue sadar, lo gadis yang hampir gue curi sesuatu yang seharusnya untuk suami lo kelak. Walaupun di zaman sekarang udah banyak yang gak punya first kiss, but gue tau bagi lo first kiss pasti sesuatu yang berharga untuk lo."

"Yon, Bella gak mau Yon berubah."

Senyum Rion semakin melebar, Bella nya sedang dalam mode manja. Rion semakin mengeratkan pelukannya, semakin membenamkan wajah Bella di dadanya. "Yon nya Belbel gak bakalan ngelakuin kayak gitu lagi, gak bakalan ngerubah sifat ke Belbel. Yon bakalan selalu jadi seseorang yang selalu bisa nopang Belbel kapanpun, bakalan jadi seseorang yang selalu ngedenger semua keluh kesah Belbel."

Rion menatap sekeliling kamarnya, dan sesuatu di kasur membuat bibirnya sedikit terangkat. Rion mengecup puncak kepala Bella. "Belbel kenapa manja?"

"Gak tau."

Tangan Rion mengelus-elus pinggang Bella. Pasti sebentar lagi gadis ini mengeluh pinggangnya sakit. "Mandi, ganti baju, habis itu sarapan."

"Yayah, buna?"

"Udah pergi dari tadi."

"Letta?"

"Ikut yayah sama buna, mereka mau ke rumah om Gean."

Bella mendongak, bibir bawahnya maju. "Terus kenapa Yon gak ikut?"

"Ada princess Yon yang lagi sakit, gak mungkin Yon ikut."

"Nanti Ara-"

"Shuutt ... gak usah gitu, Yon udah bilang ke Ara. Sekarang Belbel mandi dulu ya, Yon ambilin baju dulu."

Bella mengangguk, ia membalikkan tubuhnya perlahan. Tatapannya seketika langsung terarah ke kasur yang-- astaghfirullah dia bocor?! Bella menoleh ke Rion dan pemuda itu tersenyum geli.

"Gak papa, bisa dibersihin. Mandi sana."

Wajah itu langsung memerah sempurna bahkan sampai telinganya memerah. Bella langsung berlari ke kamar mandi kamar Rion, ia malu! Walaupun bukan kali ini ia tembus di depan Rion, tapi penampilannya sekarang dan noda merah di kasur Rion membuatnya tambah malu!

Bella menatap dirinya di kaca kamar mandi Rion setelah mengunci pintu kamar mandi. Emm, sumpah, ia seperti singa. Rambutnya entah bagaimana, untung saja tidak ada iler. "Bella kok bego sih," umpat nya pada diri sendiri.

Ketukan pintu kamar mandi membuatnya langsung menatap pintu itu. "Apa, Yon?"

"Gak usah malu, ya, Yon dah biasa liat gitu. Yon tunggu di bawah, Yon juga belum sarapan karena nunggu Belbel. Jangan lama-lama mandinya princess, nanti masuk angin. Bajunya Yon letak di atas kasur nanti."

The Story of BERI [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang