Extra Part 4

4.2K 460 77
                                    

Rion memijat pelipisnya saat Bella dari tadi cemberut. Wanita di pelukannya ini mengomel panjang lebar karena seblak yang Rion belikan tidak pedas sama sekali.

"Kalau pedes kasian dedeknya, sayang."

"Ini mah namanya kerupuk di kasih air, gak pedes!"

"Kalau dedeknya kepedesan gimana?"

"Enggak bakalan, dedek udah terbiasa makan pedes."

Rion menggelengkan kepalanya, ya ini keinginan Bella-- atau anaknya entahlah. Sepertinya kecebongnya ingin sekali tumbuh cepat di dalam rahim Bella, karena mereka baru melakukannya tiga kali tapi Bella sudah garis dua. Bukan, bukan Rion menolak rejeki, tapi ... kan jadi susah mau main sama Bella lagi!

Ini bahkan baru bulan pertama mereka menikah dan mereka sudah di beri momongan. Jangan tanyakan bagaimana keluarga mereka, yang jelas keempat orang tua itu sangat amat-- wah entah kata apa yang Rion katakan untuk mereka. Senangnya mereka kadang membuat Rion sampai harus menghela nafas panjang berkali-kali. Bagaimana bisa istrinya di manipulasi oleh Dyba dan Barsha agar bisa di peluk kedua ibu itu sedangkan dirinya tidur bersama Sam dan Bintang.

"Yon, pengen ke Paris."

Gerangan apa lagi istrinya ini? Rion memeluk gemas tubuh Bella. "Usia dedek masih 14 hari, masih dua minggu Belbel, mana boleh naik pesawat dulu."

"Masa?"

"Ih, istri Yon gak percayaan." Rion mengambil ponsel di nakas samping ranjang mereka. "Apakah usia kandungan dua minggu sudah boleh naik pesawat?"

"Nanya sama siapa?"

"Mbah mu."

"Menurut Alodokter.com-- Pada trisemester pertama kehamilan, sebagian ibu hamil kerap mengalami mual, muntah, dan mudah lelah. Hal tersebut tentunya bisa mengganggu perjalanan. Selain itu, risiko keguguran masih cukup tinggi pada tiga bulan pertama masa kehamilan, terlepas dari apakah ibu hamil naik pesawat atau tidak. Penerbangan jarak jauh membuat ibu hamil harus duduk dalam jangka waktu lama dan jarang mengubah posisi tubuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah pada vena (deep vein thrombosis) dan varises. Nah, dapat disimpulkan bahwa waktu yang tepat untuk naik pesawat saat hamil adalah ketika usia kehamilan 13–28 minggu atau trisemester kedua. Pada usia kehamilan ini, ibu hamil sudah mulai nyaman dengan kondisi kehamilannya dan risiko keguguran pun terbilang rendah."

Setelah mendengarkan itu Rion mengecup pipi Bella. "Nah kamu pasti paham karena kamu dokter. Entahlah tadi apa? Pena? Tombosis? Ahh itulah."

Bella mengerucutkan bibirnya. "Vena, thrombosis. Lama banget bolehnya, kan pengennya sekarang."

"Sekarang yang lain dulu, sayang. Di sekitaran sini dulu. Mau apa?"

Bella menghembuskan nafas kasar, ia menyembunyikan wajahnya di dada Rion. Tangan Rion yang mengusap-usap punggungnya membuat Bella memejamkan matanya. Tetapi tidak lama Bella kembali membuka matanya.

"Yon!"

"Astaghfirullah, apa sayangnya Yon?"

Bella memainkan jarinya di bulatan kecil yang ada di dada Rion. Rion mengerutkan keningnya. "Kenapa ini tangannya?"

"Gatel, pengen mlintir sesuatu."

"Selain mlintir ini aku gak ada?"

Bella menggeleng polos, tapi kemudian ia mengangguk. "Kamu mau aku mlintir yang lain?"

"Huum."

"Penghasil kecebong kamu yang aku plintir gimana?"

Mata Rion membulat, ucapan Bella semenjak kehamilan semakin aneh saja. Rion menjitak pelan kening Bella. "Aneh-aneh!"

The Story of BERI [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang