Part nya gak bisa di ubah 😭
Ada yang tau gimana cara ngubahnya gak? Udah di coba berkali-kali gak bisa-bisa ☹️***
"Ara? Kok masih di sini? Belum di jemput? Mau bareng?"
Dan setelah bertanya itu Rion mengumpati dirinya di dalam hati. Padahal ia sudah berjanji akan menjemput Bella sore ini. Dan entah kenapa ia malah memberhentikan motornya di depan Ara dan sialnya bertanya kepada gadis itu mau bareng atau tidak.
"Enggak usah, Yon, makasih. Bentar lagi papa jemput kok."
Rion menghela nafas lega mendengar itu. Ia tersenyum kemudian mengangguk. "Ya udah gue duluan ya."
Tapi, saat sudah menyalakan motor Rion menatap keadaan sekitar, lumayan sepi di jam segini, apalagi di dalam sedang tidak ada ekstrakurikuler apapun. Rion meneguk ludahnya, akhirnya ia mematikan motornya.
"Lah kenapa, Yon? Ada yang ketinggalan?"
Rion menggeleng, ia turun dari motor dan duduk di samping Bella yang tengah duduk di depan pos security. "Cuma mau nemenin lo aja, takutnya nanti ada sesuatu soalnya lagi sepi."
Ara menggelengkan kepalanya. "Gak usah, gue udah biasa kok nunggu sendiri."
"Gak papa juga kok gue. Lagian kalau terjadi sesuatu sama murid yang ada di sekolah yayah, nama yayah juga yang gak baik, jadi gue ya berusaha bantuin yayah."
Ara tersenyum gemas. "Yayah? Kok beda dari yang lain?"
Rion menyengir. "Dari kecil panggilannya itu, jadi ya udah susah mau ngubah nama panggilan. Biar beda juga sih dari pada yang lain."
Ara mengangguk. "Jadi sekolah ini punya yayah lo toh."
"Iya, sebelumnya punya opa, karena opa udah gak ada jadi ya ke yayah."
Mengingat kata 'Opa' membuat Rion tersenyum tipis. Pikirannya langsung terbayang bagaimana kacau sang ayah ketika opa Andrew dan oma Nita meninggal di waktu yang tidak jauh berbeda, hanya berselang lima jam saja.
"Yon?"
Rion mengerjap. "Eh, iya?"
Ara terkekeh. "HP lo dari tadi bunyi, gak di angkat? Lagian udah gue panggilin dari tadi."
Rion mengambil ponselnya di saku kemeja putihnya, ia menepuk keningnya saat melihat nama sang pemanggil, 'Belbel lope', entahlah ada motivasi apa ia menamakan Bella seperti itu.
"Belbel, maap."
"Emang lo di mana? Gue udah nunggu 30 menit, mbul! Lo ada tugas negara?"
Rion menggaruk tengkuknya. "Eh enggak, Belbel, maap, gue lupa ngabarin."
Di sana terdengar Bella yang menghela nafas panjang. "Kayaknya gue ganggu lo ya? Ya udah, sorry kalau gue ganggu."
"Belbel enggak gitu? Mau apa? Biar Yon beliin nanti."
"Gak usah."
"Bel, jang-- astaghfirullah di matiin wae ni bocah."
Ara menatap Rion tidak enak. "Pacar lo marah ya? Gue kan udah bilang gue gak papa, udah biasa sendiri. Jadi, gak enak gue sama pacar lo."
Rion menggaruk tengkuknya. "Gue kira dia pulangnya masih lama, makannya gue mau nemenin lo dulu."
"Udah, jemput dia aja, gue gak papa sendiri. Nanti gue gak enak kalau hubungan kalian kenapa-kenapa."
Rion menghela nafas panjang, kemudian mengangguk. "Ya udah, gue pulang dulu ya, lo baik-baik soalnya sepi di sini."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of BERI [Selesai]
Ficção AdolescenteMengenal sang tetangga sedari ia kecil membuat kehidupan Arion tidak pernah lepas dari seorang Arabella. Begitu juga dengan kehidupan gadis itu, bayang-bayang Rion dari hidup Bella tidak pernah hilang. "Belbel pendek! Dulu ngejek gue pendek dari pa...