*Selamat membaca 🙏 jangan lupa vote dan komen, 😊*
*
*
Di sebuah kelas beberapa murid sedang bermain permainan yang sedang viral saat ini. Truth or Dare."Lo pilih apa?" tanya Desi kekasih Gara pada cewek cupu di hadapannya.
"Dare."
"Dare aja."
"Dare dong!"
Desak beberapa murid yang ikut bermain. "Yau dah gue pilih dare," ucap cewek cupu tersebut.
Desi tersenyum sinis. Rencana nya berhasil mengajak cewek cupu itu bermain truth or dare. Tidak sia-sia.
"Ok karena lo udah pilih dare. Jadi dare buat lo. Lo harus nyatain perasaan lo ke kak Lio." Cewek cupu itu menggeleng tidak percaya. Lio most wantted SMA ini. Itu tidak mungkin ia lakukan.
"Gak mau!" tolaknya mentah-mentah.
"Lo jangan berani nolak ya! Lo kan tadi yang pilih dare. Jadi lo harus lakuin dare dari gue!" ucap Desi menaikkan intonasi suaranya membuat si cewek cupu itu menunduk takut.
"Tapi kan..."
"Gak ada tapi-tapian. Lo harus nembak kak Lio sekarang juga!"
Desi dan geng nya mulai menarik si cewek cupu menuju kelas Lio. Banyak yang menatap mereka bingung tapi Desi tidak memperdulikan hal itu. Ia lebih ingin melihat ekspresi Lio saat cewek cupu itu menyatakan perasaannya.
"Cepat masuk!" Desi dan geng. Ya sudah berada di depan kelas sebelas IPA satu. Kelas Lio. Desi dengan tergesa-gesa menyuruh cewek cupu itu untuk masuk.
Cewek cupu itu mulai gemetar. Keringat membanjiri pelipisnya. Ia sudah tau apa nanti jawaban Lio. Pasti di tolak. "Des bisa gak jangan hari ini? Atau jangan di sekolah."
"Gak. Harus hari ini." Dengan kasar Desi mendorong cewek cupu itu masuk ke dalam kelas Lio.
Semua mata tertuju padanya. Banyak mulai berbisik-bisik apa yang dilakukan adik kelas mereka itu. Entah kebetulan atau apa saat ini posisi Lio tepat berada di depan cewek cupu itu.
Lio hendak berbalik menuju meja nya. Tapi suara panggilan itu menghentikan langkahnya. "Kak Lio."
Lio menaikan sebelah alisnya. Pertanda ia bertanya kenapa gadis di hadapannya itu memanggil dirinya.
Cewek cupu itu membuang nafasnya perlahan. Mulai menatap mata tajam milik Lio. "Kak Lio aku suka sama kakak. Kakak mau gak jadi pacar aku?"
Hening. Tidak ada yang bersuara kelas sebelas IPA satu hanya hening menyaksikan kejadian yang berada di depan matanya.
Cewek cupu itu menunduk malu sambil menggigit bibir bawahnya. 'Dasar bodoh!" rutukan pada dirinya sendiri.
"Emm." Dehem Gara membuat seisi kelas menatap Gara. Termasuk Lio. Gara menaikkan turunkan alisnya meminta Lio untuk mengabulkan tantangan dari dirinya.
Kembali Lio menatap cewek cupu itu. "Mulai dari sekarang lo pacar gue." ucap Lio datar.
Semua yang berada di kelas itu tidak percaya dengan jawaban Lio. Lio yang selalu menolak cewek cantik kini mau menerima seorang cewek cupu. Ada apa dengan Lio.
Cewek cupu itu sama syok nya dengan para sahabat Lio. Ia menatap Lio tidak percaya. Sedangkan Lio hanya biasa saja lalu duduk di bangku nya dengan tenang.
"Maksud lo apaan?" tanya Danu.
"Lo beneran pacaran sama tuh cewek cupu?" tanya Satria kali ini.
Deheman Lio menandakan dia menerima cewek cupu itu. 'Hanya satu bulan. Aqila akan paham dan gue gak akan suka sama cewek cupu itu," batin Lio.
Kabar tentang Lio menerima cewek cupu langsung tersebar luas di penjuru SMA Nusa Bangsa. Banyak yang iri dengan cewek cupu tersebut karena Lio menerimanya.
"Pake pelet apa tuh si cupu sampai Lio mau nerima dia?"
"Gue aja yang lebih cantik dan mulus selalu di tolak sama Lio."
"Enak banget jadi si cupu."
Sedangkan Sasa yang di kelasnya tidak terima dengan berita tersebut. Cewek cupu itu bukan apa-apa di bandingkan dirinya.
Di kelas Aqila beberapa murid perempuan masih berteriak histeris.
"Woi ini bukan hutan. Jangan teriak-teriak!" ketus Brayen sang ketua kelas.
"Diam lo! Lo gak akan tau tentang perasaan kita," ucap salah satu perempuan itu. "Huahh kak Lio!"
Aqila yang mendengar nama suaminya di panggil lantas menoleh ke arah cewek tersebut.
"Gue benci lihat tuh cewek cupu! Beraninya dia rebut kak Lio dari kita," ucap cewek itu lagi.
Aqila mulai tidak paham. 'Apa maksud semua ini?' batin Aqila.
"Kak Lio kenapa?" tanya Key yang hanya menyimak dari tadi.
"Kak Lio terima si cupu Zaraadkara Purnama jadi cewek nya."
Degg
Sesak sangat sesak apa maksud semua ini. Apa benar penuturan tema. Satu kelas ya itu. "Kak Lio," guman Aqila nyaris tidak terdengar.'Kenapa kak Lio nerima dia? Apa kak Lio belum suka sama Aqila? Apa kak Lio gak ngehargain perasaan Aqila?' Aqila mulai frustasi pertanyaan itu tergiang-giang di dipikirkan nya.
Pertahankan Aqila runtuh. Ia berlari ke toilet dan menangis sejadi-jadinya di sana.
Zaraadkara Purnama cewek cupu dengan kaca mata bundar yang selalu ada pada nya. Dan juga tidak lupa kepang dua yang menambahkan kesan cupu pada diri Zara. Tidak ada yang mau berteman dengan Zara di SMA elit ini. Zara selalu saja menghabiskan waktunya membaca buku di Perpus.
Tapi tidak ada yang menyangka saat permainan truth or dare Zara di tantang untuk menyatakan perasaannya kepada Lio yang dikenal dengan sikap dingin nya. Dan paling tidak di sangka lagi Lio menerima Zara.
"Zara gak nyangka jika kak Lio juga suka sama Zara," monolog Zara mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.
Sebenarnya tidak masalah kalau Zara tidak menyukai Lio juga. Tapi masalahnya Zara juga sudah lama menaruh perasaan pada Lio.
Semenjak Zara masuk kedalam SMA Nusa Bangsa. Diam-diam Zara memperhatikan segala tingkah dan aktivitas Lio di sekolah. Dan Zara menyukai hal itu.
Ini sudah lebih baik bagi Zara untuk dekat dengan Lio. "Zara pasti bisa."

KAMU SEDANG MEMBACA
Lio & Aqila (END)
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] Pernikahan anak SMA. Bisa dikatakan perjodohan sesama anak SMA. Tidak ada yang tau hubungan keduanya lebih dari sekedar sepupu saat menjalani hubungan rumah tangga tersebut. Awalanya tidak ada rasa suka dan cinta di...