Selamat membaca, jangan lupa komen dan vote 😊 maaf jika ada yang typo 🙏. Jangan lupa masukkan cerita ini ke reading list kalian dan juga recommended ke teman kalian😊 Terima Kasih 🤍
Lio memacuh kendaraan tersebut ke rumah keluarga Azkha. Lio yakin istrinya ada di sana. Karena selain keluarga Lio, Aqila tidak punya siap-siap di Jakarta.
Tidak butuh waktu lama Lio sampai di depan rumah mewah keluarga Azkha. Tidak ada yang berbeda tetap sama pada saat Lio keluar bersama Aqila dan Lio datang kembali ke sana.
Dengan kasar Lio membuka pintu besar tersebut. Menciptakan suara yang cukup bising. Toni dan Rani menatap Lio datar.
Lio tidak memperdulikan tatapan kedua orang tuannya bahkan menyapa mama dan papa nya juga Lio tidak lakukan. Dengan terburu-buru Lio menaiki tangga, ia yakin Aqila ada di atas.
"Tunggu Lio. Papa ingin bicara dengan kamu," ucap Toni biasa tapi terdengar tegas.
"Nanti aja pah, Lio ke atas dulu jumpai Aqila." Baru beberapa langka Lio berjalan. Bentakan Toni membuat ia berhenti.
"Apa kau tidak bisa mendengar papa!"
Lio menunduk dalam, perlahan ia melangkah turun duduk bersama kedua orangtuanya.
Toni dan Rani menatap putra mereka lekat. "Papa gak tau apa masalah kamu dengan menantu papa," ujar Toni. "Tapi kamu perlu ingat Lio. Kamu punya tanggu jawab untuk menjaga Aqila."
"Masalah dalam hubungan rumah tangga selalu dan kamu sebagai kepala keluarga selesai baik-baik dengan Aqila istri kamu," sambung Toni.
"Jangan jadi pecundang Lio. Papa tidak pernah mengajarkan kamu untuk menyakiti hati perempuan!"
Ucapan Toni menusuk Lio sangat dalam. Lio semakin bersalah karena melakukan semua ini terhadap Aqila. Lio menunduk semakin dalam.
Rani berpindah ke samping Lio. Ibu dua anak itu mengusap rambut Lio sayang. "Semua belum berakhir sayang, masih bisa di perbaiki. Pergi jumpai istri mu."
Lio berlalu dari sana. Perkataan sahabat dan papa Toni benar-benar membuat Lio tertampar. Ia memang pecundang.
Lio menghembuskan nafas perlahan. Membuka pintu kamar yang pernah ia tempati bersama Aqila.
Lio menatap Aqila yang tertidur pulas di ranjang. Tangannya telulur mengelus tangan Aqila. Berulangkali Lio mengecup tanggan Aqila.
Aqila yang merasa tidurnya terusik membuka mata perlahan. Orang pertama yang ia lihat adalah wajah tampan suaminya. Aqila terisak dalam tangisannya.
"Maaf," lirih Lio menunduk.
Aqila memperbaiki posisi menjadi duduk. "Maaf gue gak becus jadi suami lo. Gue... gue sampai ngatain lo yang aneh-aneh. Maaf."
Lio menatap Aqila lekat. Istrinya masih menangis di hadapan membuat Lio semakin bersalah.
Aqila menggeleng lemah. "Ini bukan salah kak Lio."
"Ini semua salah gue. Gue yang buat lo jaya gini."
"Udah kak, jangan salahkan diri kakak. Aqila udah maafin kakak, dan Aqila udah baik-baik aja sekarang." Aqila tersenyum manis di bibir pucatnya.
"Terima kasih sayang." Lio menarik Aqila ke dalam dekapan nya. Dia berjanji tidak akan mengulangi hal jodoh seperti ini lagi.
Lio melepaskan pelukan mereka. Menatap Aqila lekat, mulai mencium kening, kedua mata, pipi, hidung dan terakhir bibir Aqila. Lio akan candu dengan yang satu itu.
Aqila yang semula terkejut perlahan mulai biasa saja. Hal seperti ini harus nya sudah lama mereka lakukan. Entah setan apa Aqila mengalungkan tangannya ke leher Lio. Cukup lama sampai mereka menyudahinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lio & Aqila (END)
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] Pernikahan anak SMA. Bisa dikatakan perjodohan sesama anak SMA. Tidak ada yang tau hubungan keduanya lebih dari sekedar sepupu saat menjalani hubungan rumah tangga tersebut. Awalanya tidak ada rasa suka dan cinta di...