Taman Hiburan

1.7K 173 20
                                        

Jangan lupa untuk vote dan komen. Tandai jika ada yang typo 🙏 selamat membaca...
*
*
*

Seharian Lio dan Aqila berjalan-jalan di taman hiburan. Sudah banyak wahana yang mereka naik-i. Mulai dari khusus untuk orang dewasa bahkan permainan anak-anak juga mereka naik-i sampai pengunjung yang melihat mereka geleng-geleng kepala.

"Sudah besar tetap saja kelakuan seperti anak-anak."

Begitu ujar salah satu pengunjung yang melihat mereka.

Tentang Zara pagi-pagi sekali sudah banyak notifikasi masuk ke hp Lio. Zara memaksa Lio untuk datang ke rumahnya.

Zara: "kak Lio jadi datang kan."

"Mama cari kak Lio nih."

"Kak Lio benar ngak mau datang."

"Pliss sekali ini aja kak."

"Kak Lio."

Lio mematikan HP nya agar tidak ada yang menggangu kebersamaan dengan sang istri. Bisa-bisa Zara dengan segala cara liciknya akan menggangu acaranya hari ini.

"Seru banget," ujar Aqila.

Baru saja mereka selesai menaiki Komidi putar. Sebenarnya hanya anak-anak lah bisa menaiki wahana tersebut. Tapi karena Aqila bersikeras Lio harus membujuk penjaga wahana tersebut agar memperoleh kan Aqila naik. Dengan susah payah membujuk Aqila bisa di perbolehkan naik.

Aqila menatap Lio yang berada di samping nya. Tangan suaminya tidak pernah lepas dari tangan Aqila.

"Mau naik yang mana lagi?"

"Semua!"

Lio mengangguk kecil. "Tapi kita istirahat dulu ya. Gue capek banget."

Aqila tersenyum lalu mengangguk kecil.

Aqila menarik ujung baju Lio membuat cowok itu menatap dirinya.

"Kenapa?"

"Mau gulali." Tunjuk Aqila ke salah satu pedagang gulali di sana.

"Ngakk boleh."

"Tapi Aqila mau."

"Ngakk."

"Ihh kak Lio."

Aqila membalikkan badan membelakangi tubuh tegap Lio, mengomel tidak jelas di sana. Lio yang melihat tingkah gemas istrinya hanya bisa terkekeh geli. Persis seperti anak kecil. Tapi Lio suka.

Lio berdiri dari duduknya melangkah kaki ke salah satu penjual gulali di sana. Lio membeli dua gulali untuk Aqila.

"Ini."

Aqila dengan gembira mengambil gulali yang Lio berikan kepadanya.

Lio kembali duduk di samping Aqila memperhatikan gadisnya nya itu yang asik mencomot gulali yang tadi ia belikan.

"Nggak mau bilang terima kasih nih?"

"Terimakasih suami Aqila." Aqila tersenyum manis sangat manis kali ini membuat Lio semakin jatuh cinta hanya menatap wajah ayu Aqila.

"Bukan terimakasih yang itu."

"Jadi?" tanya Aqila tidak paham.

"Ini." Lio menunjukkan pipinya yang membuat wajah Aqila merah padam.

"Gak."

Aqila langsung membuang arah pandang. Aqila tau jika Lio meminta satu ciuman di pipinya. Ada-ada saja. Haruskah Lio meminta hal itu di tempat publik seperti sekarang.

Lio & Aqila (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang