Ancaman

1.7K 148 23
                                        

Selamat membaca, jangan lupa komen dan vote 😊 maaf jika ada yang typo 🙏. Jangan lupa masukkan cerita ini ke reading list kalian dan juga recommended ke teman kalian😊 follow juga akun ini, Terima Kasih 🤍 
*
*
*

"Kak Lio!" panggil Zara saat melihat Lio berada di depan mobil putih milihnya. Zara yakin saat ini pasti Lio sedang menunggu Aqila untuk pulang bersama.

"Zara ingin kak Lio kembali kepada Zara. Jadi kekasih Zara." Zara memberitahu maksud dan tujuan yang sudah ia rencanakan dengan Satria.

"Berapa kali gue bilang sama lo Zara, gue udah punya seseorang. Jauh in gue!" tegas Lio.

Lio benar-benar tidak menyangka dengan sikap Zara yang sekarang. Sikap Zara yang seperti ini membuat Lio ilfil. Jika saja Zara baik seperti dulu mungkin Lio dan Aqila bisa menjadi sahabat yang baik buat Zara. Tapi tidak bisa.

"Zara juga udah bilang sama kak Lio kalau Zara hanya ingin kak Lio. Zara akan hapus semua rintangan apapun termasuk Aqila istri sah kak Lio," kata Zara tidak tau diri.

"Jauh-in gue," desis Lio dingin dan tajam.

Zara tersenyum sinis ke arah Lio. "Mudah aja. Kalau kak Lio gak mau dengan mudah Zara Kana bongkar ke semua orang kalau kalian berdua suami istri."

Lio terkejut bukan main dengan ancaman Zara. Tidak masalah bagi Lio jika ia putus sekolah tapi bagaimana dengan Aqila? Aqila tanggung jawab Lio sekarang apapun itu Aqila harus tamat dari sekolah menengah atas nya. Aqila tiba bisa putus sekolah.

"Jadi lo ngancam gue?"

"Anggap aja ancaman itu awal kita bersama."

Zara berbalik meninggalkan Lio. Langkahnya terhenti lalu menatap Lio sambil tersenyum.

"Zara tunggu sampai besok. Jika kak Lio masih tidak mau bersama Zara. Zara gak akan segan-segan ngelakuin hal kaya gitu. Besok juga kalian berdua akan di keluarkan dari sekolah ini."

Lio tidak bisa berpikir dengan jernih. Apa yang harus ia lakukan saat ini. Lio melamun sampai tidak mendengar panggilan dari Aqila istrinya.

"Kenapa kak?"

"Sejak kapan di sini?" tanya Lio terkejut. Tidak menjawab pertanyaan dari Aqila.

"Baru aja kak. Kak Lio ada masalah?" tanya Aqila lembut.

"Gue baik-baik aja."

Lio mengacak rambut Aqila gemas. "Kita pulang ya."

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Bukan dengan pikiran masing-masing sampai makan malam berakhir pun Lio tetap diam dan bukan terhadap Aqila.

Aqila sudah membujuk Lio untuk berbicara kepadanya. Lio terus terusik dengan permintaan gila Zara.

Lio duduk di balkon kamar mereka. Menatap kota Jakarta malam ini yang masih sangat padat. Beberapa kali Lio menghembuskan nafasnya gusar. Lio tidak ingin menyakiti hati Aqila lagi. Tapi Lio juga tidak ingin menghancurkan masa depan Aqila. Lio sudah berjanji kepada Bram dan Susi akan selalu menjaga Aqila dengan baik, menjadi suami yang baik juga.

Aqila yang baru keluar dari kamar mandi menatap Lio sedu. Sebenarnya Aqila melihat Zara sewaktu di parkiran bersama suaminya. Tapi Aqila tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang mereka katakan.

"Apa yang dikatakan Zara sampai kak Lio seperti ini," guman Aqila.

***

"Ini pertama kali kita makan di luar," ujar Danu mengusap pipi Key lembut.

Key terkekeh sesaat. "Iya kak."

Cukup lama Key dan Danu menjalin hubungan kekasih tapi ini baru pertama kalinya mereka makan di luar. Bukan tidak romantis mereka berdua saling menjaga tidak perlu juga hal yang seperti ini asal ada dan terbuka satu dengan yang lain. Prinsip mereka.

Lio & Aqila (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang