Bagian terakhir untuk cerita ini🔥
*
*Kehidupan rumah tangga Lio dan Aqila menjadi sempurna semenjak kedatangan tiga buah hati mereka.
Arsen Putra, Aksa Putra dan Arsyih Putri. Banyak perdebatan yang terjadi diantar ketiga anak mereka.
Seperti pagi ini rumah Lio sudah bising dengan kelakuan tiga anak mereka.
"Mommy, mommy!" teriakan cempreng Arsyih si paling kecil. Putri mereka satu-satunya.
Arsyih buru-buru menghampiri Aqila.
"Ada apa sayang?" tanya Aqila yang masik sibuk menyiapkan sarapan di atas meja.
"Kak Aksa jahat. Masa iya Arsyih di kacangin," adu Arsyih gemas. Bibir mungilnya mengerut.
"Kak Aksa jahat kenapa?" tanya Aqila. Tatapannya jatuh pada putrinya.
Cantik seperti wajah mama nya.
"Kak Aksa diam-in Arsyih. Arsyih udah capek-capek ngajak ngomong ehh kak Aksa diam kaya batu, dingin lagi kaya es," oceh Arsyih panjang lebar.
Aqila tersenyum manis. Tangannya naik menggendong tubuh mungil putrinya.
"Kak Aksa memang gitu orangnya."
"Tapi Arsyih gak suka." Omel Arsyih berterus-terang.
Ketiga anak mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Arsen sang anak pertama bersikap lebih hangat ke semua orang. Perpaduan sikap antara Lio dan Aqila.
Aksa memiliki sikap seperti Lio. Sangat dingin dan datar, bisa di katakan tidak tersentuh. Jika Lio akan luluh kepada orang terdekatnya tidak dengan Aksa. Sikap nya akan sama ke setiap orang.
Arsyih memiliki sifat seperti Aqila. Penyayang, cerewet dan sedikit cegeng. Seluruh sifat Aqila turun ke Arsyih.
"Mah itu kakak turun," bisik Arsyih. Jari mungilnya menunjukkan ke arah tangga.
Arsen dan Aksa turun bersamaan. Jika di lihat-lihat kedua putra mereka sangat mirip. Bahkan ada yang mengatakan kalau mereka kembar.
Arsen dan Aksa terpaut dua tahun. Sedangkan Aksa dan Arsyih terpaut cukup jauh enam tahun.
"Morning mommy," sapa Arsen hangat seperti biasa.
"Morning baby," jawab Aqila mendaratkan kecupan hangat di pipi Arsen.
Aksa menarik kurus. Ekspresi yang datar membuat daya tarik tersendiri pada anak itu.
"Morning Aksa," sapa Aqila memulai obrolan pertama, seperti biasa.
"Morning mom."
Aqila mengambil duduk di hadapan ketiga anaknya. Menunggu sang suami turun dari lantai dua.
Cukup lama mereka menunggu tapi Lio belum turun juga. Entah apa yang dilakukan suami Aqila itu di atas. Ini sudah sangat telat.
"Cikh lama," decak Aksa bosan.
"Sabar ya, bentar lagi daddy turun."
Tidak lama kemudian Lio turun dengan pakaian kantor di tubuhnya. Lio mengecup bibir Aqila singkat. Bahkan ketiga anak mereka masih ada di sana.
"Mas, anak-anak masih di sini," bisik Aqila.
Lio cegegesan tidak berdosa. "Morning my world," sapa Lio.
"Morning daddy," jawab Arsen dan Arsyih bersamaan.
Lio melipat tangan di depan dada. Memandang Aksa yang hanya diam tanpa mau membalas ucapan selamat pagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lio & Aqila (END)
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] Pernikahan anak SMA. Bisa dikatakan perjodohan sesama anak SMA. Tidak ada yang tau hubungan keduanya lebih dari sekedar sepupu saat menjalani hubungan rumah tangga tersebut. Awalanya tidak ada rasa suka dan cinta di...