[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!]
Pernikahan anak SMA. Bisa dikatakan perjodohan sesama anak SMA. Tidak ada yang tau hubungan keduanya lebih dari sekedar sepupu saat menjalani hubungan rumah tangga tersebut. Awalanya tidak ada rasa suka dan cinta di...
Berikan vote dan komen!! Jangan jadi pembaca abu-abu!!!
Tandai jika ada yang typo!
Jangan lupa follow akun ini!!!
---------------
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pak Purnama."
Pria paruh baya itu menoleh ke arah Lio. "Kamu?" tanya Pak Purnama, bingung.
Sepertinya ia familiar dengan wajah ini.
Lio berdiri di hadapan Pak Purnama Papa nya Zara. Menjabat tangan pria tersebut. "Sama Lio, OSIS lama SMA Nusa Bangsa," ucap Lio menjelaskan.
"Sekarang saya mengenal mu. Kamu pemilik perusahaan ini?" tanya Pak Purnama sedikit tidak percaya.
Bagaimana bisa percaya, perusahaan sebesar dan semaju ini di kelola oleh seorang pria yang baru lulus SMA.
"Iya, saya pemilik perusahaan ini," ucap Lio. "Silahkan duduk Pak," ucap Lio sesopan mungkin. Bagaimana pun Pak Purnama jauh lebih tua dari Lio. Setinggi apa jabatan mu harus tetap sopan kepada yang lebih tua. Prinsip Lio.
"Saya tidak menyangka, kamu pemilik perusahaan sebesar ini," puji Pak Purnama.
"Terima kasih Pak," ucap Lio.
"Jika boleh saya tau, ada perlu apa Bapak jauh-jauh datang ke mari?" tanya Lio.
Pak Purnama memperbaiki duduknya agar lebih nyaman. "Begini Lio." Beberapa kali terdengar helaan nafas sebelum Pak Purnama melanjutkan ucapannya.
"Perusahaan saya hampir bangkrut, saya datang ke sini ingin mengajak perusahaan kamu bekerja sama dan mau membantu perusahaan saya yang sedang butuh pertolongan," ucap Pak Purnama menjelaskan maksud dan tujuannya datang.
Lio berpikir sejenak, pantas saja Aqila sering mengeluh dengan SMA Nusa Bangsa. Banyak kabar yang beredar SMA itu sekarang dalam proses pengurangan guru besar-besaran dan juga SPP di sekolah SMA Nusa Bangsa makin naik melonjak. Tidak sesuai dengan standar pendidikan yang di berikan.
Entah mengapa tiba-tiba pikiran Lio saat ini langsung tertuju kepada Zara. Ini kesempatan yang baik untuk dirinya.
"Saya mau bekerja sama dengan perusahaan Bapak, tapi dengan beberapa syarat yang saya ajukan," ucap Lio tenang.