*Selamat membaca. Jangan lupa komen dan vote🙏😊*
*
*
*
Hari ini SMA Nusa bangsa akan mengadakan razia kepada seluruh muridnya. Lio yang berperan penting sebagai ketua OSIS ikut mengambil bagian di sana dan juga tidak lupa dengan Sasa. Sasa juga bagian dari anggota OSIS ia menjabat sebagai bendahara OSIS SMA Nusa Bangsa.OSIS mulai memasuki satu persatu kelas untuk memeriksa para murid yang tidak taat dengan aturan sekolah. Para anggota OSIS memberi sangsi pada murid yang melanggar aturan.
Bibir Lio tersenyum tipis saat dirinya dan para jajaran OSIS sudah berada di depan kelas Aqila. Tepatnya kelas sepuluh IPA satu.
Kelas yang dari tadi ribut menjadi diam karena kedatang OSIS. Tatapan Lio dan Aqila bertemu cukup lama membuat Sasa yang melihat adegan tersebut menjadi jengah.
"Mohon perhatian! Seperti biasa kami datang untuk memberi sangsi kepada murid yang tidak di siplin. Jadi tolong kerjasamanya!" jelas Putra sang wakil ketua OSIS.
Satu persatu anggota OSIS mulai berjalan memeriksa barang-barang mereka. Sedangkan Lio hanya berdiri di depan, mengawasi kerja anggotanya.
"Mana dasi lo?" tanya Sasa saat tepat berada di hadapan Sasa.
"Aqila lupa kak."
"Karena lo gak taat dengan aturan sekolah. Lo harus gue hukum!"
Semua mulai berbisik-bisik membicarakan Sasa. Karena tidak membawa dasi sampai di hukum. Biasa para anggota OSIS hanya memberi toleransi jika hanya masalah seperti itu.
Lio yang merasa tidak beres langsung mendekat. "Ada apa?"
Sasa melihat Lio sekilas. "Nih Adek kelas gak di siplin. Gue mau kasih hukuman."
"Dia hanya lupa sa," bela Lio.
Sasa memutar bola matanya malas. Sudah ia duga Lio akan membela Aqila. "Apaan sih lo Lio. Harusnya lo gak bisa gini, lo harus tegas! Gue tau dia sepupu lo. Tapi ingat juga jabatan lo di sekolah ini!" jelas Sasa sok memberitahu apa yang harus Lio lakukan.
"Ikut gue!" Sasa menarik tangan Aqila kasar. Lio yang melihat itu tidak bisa berbuat apa-apa. Ingin membantu Aqila tapi rasanya tidak mungkin.
Hampir saja Aqila terjatuh karena dorongan kasar dari Sasa. Sasa membawa Aqila ke tengah lapangan.
Tapi ia tidak peduli, ia akan memberi Aqila pelajaran. "Lo hormat bendera sampai jam pulang! Kalau lo gak lakukan gua Kana buat yang lebih parah!" ucap Sasa sinis berlalu dari sana.
'Lihat aja lo cewek centil, gue akan buat Lo sengsara. Gue gak peduli kalau lo itu sepupu Lio,' guman Sasa.
Aqila mulai melakukan hukumannya ditengah matahari yang sedang terik-teriknya.
"Maafin gue Aqila," batin Lio saat melihat Aqila di hukum.
Sudah satu jam berlalu saat Aqila menjalankan hukumannya. Bibir dan wajah Aqila mulai pucat. Kening bahkan kemeja putih Aqila sudah basa karena keringat. Aqila benar-benar tidak tahan. Dari dulu ia memiliki kelebihan jika berdiri terlalu lama di tengah terik matahari.
"Aqila gak kuat lagi," guman Aqila merasa nyeri di kepalanya makin menjadi-jadi.
Brakk!
Aqila pingsan di tengah lapangan. Beberapa murid yang melihat itu langsung membawa Aqila ke UKS.Beberapa murid baru memasuki kelas Lio. Mereka berbisik tentang seorang gadis yang baru saja pingsan.
"Sasa keterlaluan banget. Itu adik kelas sampai pingsan di hukum," bisik beberapa perempuan tersebut.
Lio yang paham siapa yang di maksud teman sekelasnya itu langsung berlari keluar. Menghiraukan tatapan dan teriakan guru dan sahabat yang memanggil.
"Lio kenapa khawatir banget sama Aqila ya?" bisik Satria.
"Namanya juga sepupu," jawab Danu.
Sasa yang berada di kelas merasa puas dengan berita yang baru di bawa teman-temannya. Sasa sangat senang melihat Aqila pingsan, lain kali ia akan membuat yang lebih lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lio & Aqila (END)
Romantizm[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] Pernikahan anak SMA. Bisa dikatakan perjodohan sesama anak SMA. Tidak ada yang tau hubungan keduanya lebih dari sekedar sepupu saat menjalani hubungan rumah tangga tersebut. Awalanya tidak ada rasa suka dan cinta di...