*selamat membaca🙏 jangan lupa vote dan komen😊*
*
*
*
Dari tadi Lio sudah berada di UKS. Memperhatikan wajah lemah sang istri. "Ini semua salah gue," guman Lio memandang wajah pucat Aqila.Selalu saja Lio mengucapkan kata maaf untuk Aqila. Diri nya memang bodoh membiarkan Aqila di hukum di tengah teriknya sinar matahari. Persetanan dengan jabatan OSIS harusnya ia lebih mementingkan istrinya.
Aqila mengerjap matanya, membuka perlahan. Aqila memperhatikan seluruh ruangan UKS tersebut dengan kepala yang masih nyeri.
"Maaf," lirih Lio.
"Kak Lio! Kenapa kak Lio ada di sini? Dan Aqila?"
"Tadi lo pingsan, jadi di bawa ke sini. Dan gue lagi nungguin Lo," jelas Lio.
"Kak Lio gak belajar?"
"Gak. Gue izin."
"Yaudah Aqila kembali ke kelas aja." Aqila hendak turun dari pembaringan tapi tangan Lio mencegah hal itu. Lio kembali menidurkan Aqila.
"Istirahat dulu. Lo belum sembuh total."
"Tapi...."
"Jangan membantah!" potong Lio cepat. Aqila mendengus kesal karena ucapan Lio.
Satu jam berlalu mereka berada di UKS. Aqila merasa sangat bosan, dari tadi Lio hanya memandang dirinya tanpa mau mengajak bicara.
Kringg!
Bel pulang berbunyi nyaring, seluruh murid SMA Nusa Bangsa sudah berhamburan untuk pulang. Sedangkan Lio dan Aqila masih setia di UKS.Belum sempat Aqila bicara sudah di ucap Lio. "Kita tunggu sepi."
"Bro ini tas lo," ujar Gara yang baru memasuki UKS.
"Thanks."
"Masih sakit Aqila?" tanya Danu kali ini.
"Udah mendingan kak," jawab Aqila tersenyum.
Di sisi lain Satria hanya menatap Aqila diam. 'Untung saja Aqila baik-baik saja," batin Satria. Bahagia melihat orang yang ia sayang baik-baik saja.
Entah sejak kapan rasa itu tumbuh. Tapi Satria mulai menaruh perasaan kepada Aqila.
"Aqilaa!!" teriak Key baru saja memasuki UKS. Seketika Key langsung menutup mulutnya malu.
"Bodoh! Bodoh! Bodoh!" batin Key sangat malu.
"Mau ngapain sayang?"
Semua memandang Danu tidak percaya. Apa yang dikatakan Danu baru saja. Sayang? Sejak kapan mereka pacaran. Itulah pertanyaan isi kepala Aqila, Lio, Gara dan Satria saat ini.
"Antar tas Aqila kak," ucap Key malu-malu.
"Gak usah malu-malu sayang."
Danu tambah membuat pipi Key memerah dengan ucapannya baru saja. Bagaimana tidak semua mata tertuju pada mereka berdua meminta penjelasan apa yang terjadi.
"Woi maksud nya apaan ini?!" Gara mulai heboh.
"Lo berdua pacaran?" tanya Satria yang di balas dengan anggukan dari kedua pasangan itu.
"Sejak kapan? Kenapa gue gak tau? Dan mana pj lo Dan?" tanya Gara beruntun.
"Udah lama, lo aja baru tau," jawab Danu. "Soal pj besok gue traktir di kantin," sambungnya.
"Key..." panggil Gara.
Key menatap ke arah Gara. Cowok tampan tapi tidak ada malunya. Selalu membuat masalah dan lelucon. "Iya kak."
"Kok lo bisa suka sama orang kaya gini sih?" tanya Gara menunjuk ke arah Danu.
Danu memutar bola matanya malas.
"Emangnya kaya lo gak ada yang mau," sinis Lio.
"Cikh lihat aja lo nanti Lo! Siapa-siapa lo terima tantangan gue."
Aqila merasa tidak paham dengan ucapan gara. Tantangan? Tantangan tentang apa? batin Aqila.
"Ya udah gue cabut." Danu menarik tangan Key keluar dari UKS.
"Aqila cepat sembuh! Gue luan." Aqila mengangguk singkat.
"Sat lo gak balik nih?" tanya Gara.
"Pasti lo mau nebeng kan?"
Gara cegegesan tidak berdosa. Satria mendengus kesal. Kebiasaan teman laknatnya. Percuma anak dari seorang CEO tapi masih saja nebeng.
"Lio kita balik dulu," ujar Satria. "Aqila banyak-banyak istirahatnya biar cepat sembuh. Semangat!"
"Iya kak, thanks."
"Kita pulang dulu bro. Bay bay manis!" teriak Gara sambil melambaikan tangannya persis seperti orang tidak waras.
"Kak kita kapan pulang?"
"Yaudah." Lio langsung menggendong Aqila menuju parkiran.
"Ihh kak Lio. Entar ada yang lihat, turunin!" Masih ada beberapa murid di dalam sekolah. Tapi Lio seenak jidat menggendong Aqila. Apa Lio tidak malu? batin Aqila tidak habis pikir.
"Bodoh amat. Kita udah halal sayang."
Aqila sangat malu, ia lebih memilih menyembunyikan kepalanya di dada bidang milik Lio semuanya. Lio hanya berjalan dengan santainya. Bodoh amat!!
Lio mendudukan Aqila di samping kemudi. Lio memutar mobil duduk di samping Aqila.
Lio mengusap pipi Aqila lembut. "Maaf... maaf atas kejadian tadi," lirih Lio.
Aqila menggenggam tangan Lio yang ada di pipinya. "Aqila gak apa-apa kak," ucap Aqila menyakinkan Lio dan tersenyum manis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lio & Aqila (END)
Romantizm[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] Pernikahan anak SMA. Bisa dikatakan perjodohan sesama anak SMA. Tidak ada yang tau hubungan keduanya lebih dari sekedar sepupu saat menjalani hubungan rumah tangga tersebut. Awalanya tidak ada rasa suka dan cinta di...