Selamat membaca, jangan lupa komen dan vote 😊 maaf jika ada yang typo 🙏. Jangan lupa masukkan cerita ini ke reading list kalian dan juga recommended ke teman kalian😊 Terima Kasih 🤍
"Kak," panggil Aqila.
Saat ini mereka dalam perjalanan untuk pulang.
"Hemm."
'Kebiasaan nih es kutub, kumat lagi dinginnya,' batin Aqila.
"Kak Aqila mau makan di luar. Aqila lagi malas masak dan Aqila mau makan yang pedas," ujar Aqila membuat Lio menghentikan laju mobil.
"Kenapa kak?" tanya Aqila yang mendapat tatapan aneh dari Lio.
"Kamu kenapa?"
"Apanya kenapa?" Aqila sungguh tidak mengerti apa maksud Lio saat ini.
"Kenapa ingin makan yang pedas. Gue kan gak buat sesuatu sama lo."
"Kak Lio apaan sih. Kak Lio kira Aqila hamil apa?!" Aqila sangat kesal.
Lio menggarut kepalanya yang tidak gatal.
"Aqila hanya ingin kak. Bukan ngidam," tekan Aqila.
"Iya iya sayang. Mau bakso gak?" tanya Lio mulai melajukan mobilnya.
"Mau."
"Makanan pinggir jalan atau di cafe?"
"Pinggir jalan aja kak."
Lio memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dekat tempat jualan bakso. Baik Lio dan Aqila tidak masalah makan di pinggir jalan seperti saat ini. Asal tempat nya bersih dan higenis sah-sah saja bagi mereka.
"Mbak baksonya dua," ujar Lio mulai memesan.
Tidak butuh waktu lama bakso yang di pesan Lio telah berada di hadapan mereka. Aqila dengan semangat langsung memasukkan banyak saus ke dalam mangkuk baksonya.
Lio menarik botol saus dari tangan Aqila. "Itu terlalu banyak. Lo bisa sakit perut."
"Dasar!" kesal Aqila.
Mereka menikmati makanan masing-masing. Setelah selesai Lio dan Aqila kembali pulang ke kediaman mereka.
Jam menunjukkan pukul 23.07 Aqila terbangun dari tidurnya karena merasa sangat sakit di perutnya. Bolak-balik Aqila keluar dari kamar mandi tapi tidak ada perubahan. Perut Aqila makin bertambah sakit.
"Hiks hiks," tangis Aqila terduduk di bawa ranjang.
"Sakit banget hiks. Mama tolong Aqila," tangis Aqila semakin menjadi-jadi sesekali ia mengusap perutnya.
Lio yang merasa tidurnya terganggu langsung membuka mata. Matanya langsung tertuju pada Aqila yang sedang kesakitan.
"Kenapa?" tanya Lio keheranan dan juga khawatir.
"Hiks perut Aqila sakit kak."
Lio geleng-geleng kepala melihat Aqila. 'Ini pasti karena saus itu,' batin Lio.
"Bentar gue cari obat dulu." Lio berlalu dari hadapan Aqila.
Cukup lama Lio mencari obat tapi tidak menemukan di mana kotak p3k.
"Gak ada obat."
"Hiks hiks sakit kak hiks."
Lio mengangkat tubuh Aqila ke tempat tidur. Mulai mengusap-usap perut Aqila berharap sakitnya berkurang.
"Berkurang gak?" tanya Lio yang dibalas anggukan dari Aqila.
Perlahan tangis Aqila mulai mereda. Hanya dengan tangan Lio rasa sakit perut Aqila mulai berkurang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lio & Aqila (END)
Lãng mạn[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] Pernikahan anak SMA. Bisa dikatakan perjodohan sesama anak SMA. Tidak ada yang tau hubungan keduanya lebih dari sekedar sepupu saat menjalani hubungan rumah tangga tersebut. Awalanya tidak ada rasa suka dan cinta di...